Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait menyatakan menghargai proses pencalonan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurutnya, DPR tengah menjalankan tugas sistem pengawasan dan keseimbangan.
"Pemerintah tentunya punya sikap dan itu kami hormati. Asas praduga tidak bersalah juga kami utamakan," kata Maruarar saat ditemui di acara donor darah Taruna Merah Putih di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (29/3).
Sementara itu, perdebatan soal surat pencalonan Badrodin sebagai kapolri yang dibuat oleh Jokowi dan dikirimkan kepada DPR tengah berlangsung. Beberapa fraksi meminta Jokowi untuk memperjelas alasan mengapa Badrodin dipilih menjadi Kapolri.
"Selama dalam koridor mempertanyakan kebijakan negara, saya pikir sah-sah saja. Kami juga tidak menginginkan DPR hanya jadi tukang cap dan stempel," kata Maruarar menanggapi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengatakan proses yang masih menimbulkan perdebatan itu adalah suatu mekanisme yang dilakukan DPR untuk mencari kejelasan. "Saya kira wajar. Dan saya rasa pemerintah akan beri penjelasan yang tepat," katanya.
Sebelumnya, terkait tes kelayakan Badrodin, Wakil Ketua Komisi III Desmond Junaidi Mahesa mengatakan pihaknya masih akan menunggu beberapa prosedural terlebih dahulu, seperti diantaranya rapat pimpinan, rapat badan musyawarah lalu pembahasan final di Komisi III.
Namun, Komisi III menjanjikan akan memutuskan akan menerima atau menolak Badrodin Haiti menjadi Kapolri sebelum 20 April nanti.
(utd)