Ihwal Kongres, Hasto: Mega Pasti Ketum, Puan Tak ada Posisi

Yohannie Linggasari & Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Minggu, 29 Mar 2015 15:52 WIB
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan PDIP tidak akan memberikan kursi untuk Puan Maharani dalam jabatan DPP tahun ini.
Ketua DPP PDI-P Megawati Perjuangan saat memberikan pidato pada peringatan HUT PDI-P ke-42 di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu, 10 Januari 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Kongres PDIP yang rencana berlangsung pada 9 hingga 12 April nanti akan dihadiri oleh 509 utusan kabupaten dan kota di 34 provinsi. Kongres tersebut akan mengesahkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Secara teknis persiapan kongres akan dimulai pada 9 April jam 10 WIB pagi. Untuk pertama kali, kongres PDIP dihadiri lengkap dari seluruh utusan kabupaten kota," kata Hasto menjelaskan di Jakarta, Minggu (29/3).

Keputusan untuk menjadikan Megawati sebagai Ketua Umum telah ditetapkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di Semarang, Jawa Tengah, pada 2014. Menurut Hasto, pengukuhan Mega di kongres Bali nanti hanya bersifat tradisi demokrasi yang dilakukan secara musyawarah dan mufakat oleh anggota partai.

"Itu adalah tradisi demokrasi ala PDIP, musyawarah mufakat. Maka, kongres akan tetapkan Mega sebagai Ketum," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, ditanyai mengenai kandidat Wakil Ketua Umum, Hasto mengatakan hingga saat ini masih belum ada calonnya. Ketika disodorkan nama Puan Maharani, anak dari Megawati yang saat ini menjabat sebagai Menkokesra Kabinet Kerja Jokowi, Hasto menyatakan pihaknya tidak akan memberikan jabatan posisi bagi Puan.

"Tidak ada, benturan posisi di struktural partai," kata dia menegaskan.

Lebih jauh lagi, Presiden Joko Widodo juga telah menegaskan semua menteri-menterinya, dalam hal ini termasuk Puan, harus melepas jabatan di partai politik. "Kami ikuti aturan itu. Kader partai sebagai menteri tentu tunduk di norma yang ditetapkan Presiden," ujar dia menegaskan.

Hasto mengatakan kader partai yang berada di pemerintahan, seperti Puan, juga bisa melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan visi misi partai, seperti diantaranya Revolusi Mental." Nanti tugas itu disinergikan dengan tiga pilar partai," ujar dia.

Kekompakan para anggota PDIP dalam mengantarkan Megawati kembali sebagai Ketua Umum partai membantah hasil survei Poltracking yang menempatkan Jokowi sebagai calon terkuat untuk menjadi Ketua Umum PDIP. Dalam survei yang dirilis pada Minggu (23/3) tersebut, Jokowi mendapatkan poin 29, 35 persen dalam figur yang paling direkomendasikan menjadi Ketum PDIP.
Selain Jokowi, Pramono Anung dan Ganjar Pranowo juga diunggulkan dengan perolehan poin masing-masing sebesar 28,73 persen dan 19.85 persen. (utd/utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER