Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, organisasinya akan diisi oleh bibit-bibit muda terbaik yang dimiliki bangsa. Ia mengaku tengah menunggu enam orang lulusan Harvard University, Amerika Serikat.
Untuk diketahui, Harvard University merupakan perguruan tinggi bergengsi di Negeri Paman Sam, bahkan di dunia. Universitas ini selalu berada di papan atas peringkat universitas-universitas di dunia. Dari universitas ini pula lahir delapan presiden Amerika Serikat dan sejumlah petinggi negara serta miliuner.
"Karena kami mencari orang-orang baik. Sekarang ada anak-anak muda dari Harvard yang mau selesai. Enam anak Indonesia itu mau masuk di (organisasi) kami," ujar Luhut di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (2/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Luhut mengaku harus menunggu keenam orang tersebut hingga sekitar pertengahan tahun. "Tapi baru masuk bulan Juli mungkin," kata dia.
Orang-orang itu, sebut Luhut, merupakan pilihan dari lima deputi yang baru ia lantik. "Ya (pilihan) deputinya. Mereka bebas cari best of the best. Jadi nanti kamu akan temukan anak-anak Indonesia. Saya akan
groom di situ yang menjadi pemimpin akan datang. Itu mimpi saya," ujar dia.
Sebelumnya, Luhut melantik empat dari lima deputi beserta dua staf khusus yang akan membantunya bekerja pada Kamis (2/4) di Auditorium Gedung III Sekretariat Negara. Keempat deputi tersebut antara lain, Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi dipegang oleh Darmawan Prasodjo, Deputi II Bidang Pengelolaan dan Kajian Program Prioritas dipegang Yanuar Nugroho, Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis dipegang Purbaya Yudhi Sadewa, dan Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi dipegang Eko Sulistyo.
Sementara Deputi V Bidang Analisis Data dan Informasi Strategis yang dipegang oleh Brigjen Andogo Wiradi belum dilantik lantaran Keputusan Presiden (Keppres) mengenai jabatannya masih dalam proses.
Masing-masing deputi tersebut, ucap Luhut, memiliki prestasi yang gemilang di bidangnya. Darmawan Prasodjo, misalnya, merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara dan memperoleh magma cumlaude gelar doktor dari Duke University, Amerika Serikat, di bidang ekonomi energi.
"Dia pernah bekerja di Gedung Putih, pernah bekerja di Kantor Senator (John) Kerry. Ini rising star anak muda," kata dia.
Sementara Yanuar Nugroho, Deputi II Bidang Pengelolaan dan Kajian Program Prioritas, disebut Luhut sebagai ahli ekonomi inovasi. Yanuar pun hingga sekarang masih menjabat sebagai profesor di University of Manchester, Inggris.
"Dan masih visiting professor di sana, masih meluluskan Phd. Dia pernah kerja di Uni Eropa, susun tentang program-program Uni Eropa. Sekarang kami bantu Presiden untuk dapat melihat program di Bappenas sehingga bisa berjalan bagus. Nah itu waktu ke waktu Presiden minta di-brief dan dilaporkan kemajuannya," ujar Luhut.
Luhut mengaku dikenalkan Yanuar oleh Presiden Jokowi. "Jadi Presiden titip, eh bukan titip, tapi bilang ke saya, 'Pak Luhut itu di sana ada yang hebat banget, namanya Yanuar'. Saya juga antara ingat dan tidak. Saya cari Curriculum Vitae-nya, lho ini hebat banget. Saya lihat Beliau sekolah dapat scholarship dan Beliau orang Indonesia pertama dapat penghargaan di Inggris dalam bidang inovasi seperti ini," kata dia.
Luhut bercerita, Yanuar meminta mundur dari University of Manchester, namun sempat ditolak oleh pihak universitas karena dianggap sangat dibutuhkan. "Sehingga tiga minggu lalu dia masih meluluskan dua PHd di University of Manchester. Jadi kalau mau dapat PHd minta sponsorship saja dari dia. Dan setelah saya bertemu, saya lihat wah paten juga ini orang," ujar dia.
Purbaya Yudhi Sadewa, Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, dikenalkan Luhut sebagai lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan memperoleh gelar doktor di Purdue University, Amerika Serikat.
"Untuk makro ekonomi di Indonesia, Beliau di Danareksa (Reserach Institute) bekerja dengan bagus. Saya bawa mereka ke Amerika di berbagai tempat dan bertemu dengan banyak pihak. Mereka semua apresiasi dengan kelebihan tiga orang ini," kata dia.
Untuk Purbaya, Luhut mengaku dikenalkan oleh temannya. "Saya tahu dari teman saya. Katanya orang hebat. Saya ingin tahu juga hebatnya seperti apa. Tapi pas saya ketemu dan diberi brief data-data kepada saya, itu sangat akurat. Dan kemudian saya tes lagi saat pertemuan saya dengan World Bank dan IMF, saya suka bawa dia. Dan selama kampanye Pak Jokowi, dia yang mem-brief Pak Jokowi dan Pak Jokowi sangat puas dengan Pak Purbaya," ujar dia.
Adapun Eko Sulistyo, Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, disebut Luhut sebagai seseorang yang selalu membantu kegiatan Jokowi dari ketika Presiden berkegiatan di Solo sampai sekarang.
Sedangkan Andogo Wiradi, Deputi V Bidang Analisis Data dan Informasi Strategis belum dilantik karena masih ada proses administrasi. "Ini adalah jenderal yang dari kecil bersama saya di Kopassus dan lama di DOM (Daerah Operasi Militer) Timtim, Aceh, Papua, sehingga dia bisa jadi tim yang sangat bagus," kata dia.
(pit)