Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsuddin mengatakan belum bisa memprediksi nasib Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang ditunjuk Presiden Joko Widodo menggantikan pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi orang nomor satu di koprs Bhayangkara.
Kepastian nasib Badrodin, kata Aziz, baru bisa diketahui setelah Jokowi memberikan penjelasan kepata DPR RI soal pergantian Budi Gunawan. Jika, Badrodin disetujui, maka Badan Musyawarah DPR RI akan segera menjadwalkan tes kelayakan dan kepatutan untuk Badrodin.
"Persiapan normal, di komisi pun normal. Badrodin belum bisa diputuskan kalau belum pleno, tunggu saja dinamika pleno hari ini," kata Aziz kepada CNN Indonesia, Senin (6/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai munculnya isu DPR RI akan mencecar Presiden dalam rapat konsultasi hari ini soal pergantian Budi oleh Badrodin, ditegaskan Aziz hal itu tidak benar. Menurut politisi Golkar ini, rapat konsultasi akan berjalan normal, jauh dari tekanan.
"Itu gosip, namanya rapat ya biasa saja normal. Tidak akan ada tekanan, saya jamin, itu," ungkapnya.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno sebelumnya mengungkapkan, rapat konsultasi bertujuan untuk menjelaskan perihal pembatalan Budi sebagai Kapolri dan menggantinya dengan Badrodin.
Ia menyebutkan, pertemuan antara pimpinan eksekutif dan legislatif jelang siang ini membahas soal pergantian Kapolri, karena DPR hanya meminta penjelasan mengenai itu saja.
Tedjo mengaku telah diyakinkan oleh Ketua DPR Setya Novanto bahwa lembaganya tidak akan menyerang Presiden. "Tidak (akan menyerang). Sudah dijamin pimpinan DPR, Pak Setya Novanto. Kesepakatan, jadi Ketua DPR mengatakan akan membahas lebih singkat, hanya Kapolri saja," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan.
Sementara jawaban atas permintaan penjelasan itu, tutur Tedjo, sudah disiapkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Namun, belum diketahui siapa saja yang akan ikut serta mendampingi Presiden dalam kunjungan tersebut.
(pit)