DPRD DKI Siapkan Dua Peluru Usut Ahok soal APBD 2014

Abraham Utama | CNN Indonesia
Senin, 06 Apr 2015 11:45 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik membeberkan akan menyerang Ahok dari dua sisi soal pertanggungjawaban APBD 2014, yaitu pendapatan dan penyerapan anggaran.
Pimpinan DPRD DKI Jakarta (kiri-kanan) Prasetyo Edi Marsudi, Mohamad Taufik, dan Mohamad 'Ongen' Sangaji di Halaman Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (1/4)
Jakarta, CNN Indonesia -- DPRD DKI Jakarta akan menggelar rapat paripurna, Senin (6/4) siang ini guna mendengarkan Laporan Pertanggungjawaban Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014.

Wakil Ketua DPRD Muhammad Taufik menyatakan, pada rapat itu institusinya akan menyerang Ahok dari dua sisi, yakni rendahnya penyerapan anggaran dan tidak tercapainya target pendapatan daerah.

"Menurut saya, nanti yang paling menonjol dan akan disoroti soal penyerapan, paling kecil sepanjang sejarah DKI, yaitu di bawah 40 persen dari APBD 2014 yang sebesar Rp 72,9 triliun. Kedua, tidak tercapainya target income, ada defisit Rp 20 triliun," ujar Taufik di kantornya, Senin pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taufik yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra di DKI Jakarta ini menuturkan, pemerintah provinsi tidak merencanakan penyerapan dan target pendapatan dengan matang. "Masa anda merencanakan tapi nggak masuk hasilnya," ucapnya.

Taufik pun mengatakan, Ahok harus siap bertanggungjawab atas penggunaan ABPD 2014 tersebut. Ia menilai, Ahok tidak boleh berlindung di balik pergantian pimpinan pemerintah daerah dari Joko Widodo kepada dirinya September tahun lalu.

"Resiko pemimpin, nggak ada urusan sama transisi," katanya. Taufik menambahkan, mengurusi pemerintahan daerah memang bukanlah pekerjaan mudah.

Selain harus menaati peraturan-peraturan daerah yang telah ada, ia menyindir, kepala daerah tidak dapat menjalankan pemerintahannya dengan modal omongan.

"Jadi nggak gampang ngurusin pemerintahan daerah, dan nggak cukup hanya dengan omong. Semua harus taat aturan kalau mau beres," tuturnya. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER