Istri Daeng Koro Kenali Jenazah Suami Berdasarkan Gigi

Abraham Utama | CNN Indonesia
Senin, 06 Apr 2015 20:35 WIB
Isteri Daeng menurut Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Idham Aziz mengenali jenazah suaminya itu dari tanda lahir yakni giginya.
Kapolda Sulteng Brigadir Jenderal Idham Azis menjelaskan soal penyergapan kelompok teroris di Poso yang berujung pada penembakan Daeng Koro kepada Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti di Mapolda Sulteng di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (4/4). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Idham Aziz menyatakan, isteri dari gembong teroris Daeng Koro telah membenarkan jenazah pria yang ditembak mati petugas pada Jumat lalu adalah suaminya. Isteri Daeng mengenali jenazah suaminya itu dari tanda lahir yakni giginya.

"Istri Daeng Koro membenarkan itu suaminya, ia yakin berdasarkan tanda-tanda lahir yaitu gigi," kata Idham kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin (6/4).

Namun meski telah dibenarkan keluarga, Polri tidak serta merta menjadikanya dasar. Menurut Idham, dibutuhkan tes DNA untuk benar-benar memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Daeng Koro alias Sabar Subagyo. Karena itu identifikasi ilmiah akan tetap dilakukan pada jenazah tersebut. (Lihat fokus: Akhir Perlawanan Daeng Koro

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyidik tetap membutuhkan hasil uji DNA dari laboratorium Disaster Victim Identification (DVI) guna kepentingan tertulis penyidikan dan penyelidikan," ujar Idham

Lebih lanjut, Idham menuturkan Daeng Koro terakhir kali bertemu istrinya pada hari raya Idul Fitri tahun 2014 lalu. Bekas anggota Komando Pasukan Khusus TNI itu terakhir bertemu isterinya di Tamanjeka. "Istrinya yang mendatangi Daeng Koro," kata Idham. Saat ini, lanjut Idham, istri Daeng Koro tengah mengandung delapan bulan. (Baca juga: Hamil 8 Bulan, Istri Daeng Koro Dijaga Polisi)

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, petugas Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menembak mati Daeng Koro dalam baku tembak di Pegunungan Pegunungan Sakinah Jaya, Kabupaten Parigi Moutong.

Polisi menyatakan, Daeng Koro merupakan orang nomor dua dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang beranggotakan 20 hingga 30 orang. Petinggi kelompok ini adalah gembong teroris Santoso.

Polri pun telah memasukkan Daeng Koro dan sejumlah rekannya dalam daftar pencarian orang (DPO), terkait serangkaian kasus kekerasan di Sulawesi Tengah. (Baca juga: Daeng Koro, si Kopral Dua Asal Bantul yang Bikin Geger) (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER