Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia belum menemukan dugaan keterkaitan antara ledakan di Tanah Abang dengan ancaman dan gangguan keamanan penyelenggaraan Peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA).
Wakil Kepala Kepolisian Badrodin Haiti kepada CNN Indonesia mengatakan, pihaknya tengah melakukan analisis dan penyelidikan atas ledakan tersebut apakah akan mempengaruhi jalannya pengamanan konferensi multinasional itu yang akan digelar di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat, pada 18-24 April nanti.
"Soal pengamanan KAA menurut saya lihat dulu hasil di sini (ledakan), dan lihat tujuannya (motif peledakan)," kata Badrodin, Rabu (8/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badrodin menduga ada beberapa kemungkinan pelaku pembuatan peledak, yaitu perseteruan antargeng, kelompok atau tidak menutup kemungkinan aksi terorisme. "Soal (terorisme) itu, belum kami lihat," katanya.
Jika mengarah ke terorisme, ujar Badrodin, pihaknya perlu mendapatkan data tambahan yang menguatkan kemungkinan itu.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan sekitar 49 bahan peledak sebesar bola tenis. Puluhan bola peledak yang berisi paku dan batu, diduga pihak kepolisian menjadi bahan untuk membuat bom rakitan.
"Tadi saya lihat di dalamnya ada paku, batu. Apakah ini untuk dilempar lalu meledak atau ini bungkusan untuk diracik menjadi bom rakitan," Badrodin.
Namun, bisa juga, kata Badrodin ledakan terjadi karena terkena api atau percikan rokok yang memicu ledakan. Semua sepekulasi ini tengah ditangani oleh Puslabfor Mabes Polri.
Sampai saat ini, Badrodin mengaku timnya belum mendapat laporan adanya alat pemicu atau detonator yang ditemukan. Namun, semua kemungkinan menjadi pertimbangan pihak Mabes Polri, termasuk dugaan terorisme.
(pit/obs)