Jakarta, CNN Indonesia -- Hasmawati (34) sudah beberapa hari menyiapkan hajatan. Rencananya, hajatan itu akan digelar pada Minggu (12/4) esok. Hajatan yang dibuatnya terbilang cukup besar karena menggabungkan dua kejadian istimewa. Warga Jalan Jati Bunder, Tanah Abang itu hendak menggelar akikah untuk keponakannya dan juga sunatan anaknya.
Karena rumahnya tidak begitu besar, dia pun memerlukan tempat yang agak lapang. Tanah kosong di dekat rumahnya, jadi pilihan yang tepat. Ada sebuah rumah bedeng kosong di tanah seluas hampir 800 meter persegi itu. Menurutnya, rumah itu akan dijadikan tempat untuk memasak makanan bagi tamu-tamu yang datang di hajatannya nanti.
Akan jadi soal jika acara memasak itu dilakukan di rumahnya yang sempit. Beberapa bahan makanan pun sudah dibelinya. Rencananya, hajatan itu akan digelar di tanah lapang itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Niatnya mau dipakai buat pesta akikahan sama sunatan minggu ini. Rumah kosongnya untuk tempat masak, soalnya rumah saya sempit,” kata dia kepada CNN Indonesia, Rabu (8/4) malam.
Ketika rencana hajatan Hasmawati sudah disusun matang dan tinggal dilaksanakan, semuanya pun mendadak bubar. Sebuah ledakan cukup keras di siang hari itu terpaksa membuyarkan rencana Hasmawati.
Rencana keramaian yang ingin digelar Hasmawati terpaksa dikandaskan. Tak jadi didatangi para tamu, tempat dimana dia akan menyiapkan sajian makanan untuk hajatannya malah didatangi para polisi.
Bahkan, beberapa menit setelah terjadi ledakan, rumah bedeng yang akan dijadikan sebagai dapur Hasmawati akhirnya malah ditutup.
Lokasi tempat kejadian ledakan itu disterilkan. Garis polisi dipasang di sana dan tak boleh seorang pun masuk ke dalamnya.
Strelisasi sudah menjadi standar prosedur polisi agar lokasi kejadian perkara tidak rusak.
Kini, Hasmawati bingung. Dia belum memutuskan, apakah hajatan itu tetap akan digelarnya pada hari Minggu nanti di rumahnya yang sempit, atau dia harus menunda hajatan itu hingga polisi membuka garis polisi di lokasi kejadian.
“Kalau sudah begini tidak tahu
deh jadi apa tidak. Kalo tidak boleh sama polisi ya tidak jadi," ujar Hasmawati.
Sebagai warga yang sudah puluhan tahun tinggal di sana, Hasmawati mengaku tidak pernah melihat hal-hal yang mencurigakan di rumah kosong, di tanah lapang itu.
Dia sama sekali tidak mengetahui adanya bahan peledak atau petasan yang disimpan dalam rumah kosong itu.
Sehari-hari, kata Hasmawati, rumah kosong itu sering dijadikan tempat bermain anak-anak atau tempat berteduh bagi masyarakat sekitar.
"Warga sering ngadem di sana kalau lagi panas. Anak-anak tiap sore main di rumah bedeng itu aman-aman saja,
kok," kata Hasmawati.
Anak-anak tiap sore main di rumah bedeng itu aman-aman saja kok.Hasmawati, Warga Jati Bundar, Tanah Abang. |
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, lokasi ledakan memang terletak tepat di samping sebuah tanah kosong di sebuah tanah lapang di kawasan Jalan Jati Bunder VII. Sekitar lokasi kejadian juga dipenuhi rumah-rumah padat yang banyak ditinggali oleh warga asli.
Ledakan yang membuat asap membumbung tinggi di udara itu pastinya mengejutkan bagi warga sekitar.
Seperti halnya yang diakui Darmawan, seorang kuli bangunan yang membantu mengevakuasi korban ledakan di kawasan Tanah Abang.
Siang itu, Darmawan langsung mendekati sumber bunyi sesaat setelah mendengar bunyi ledakan. Dia sempat mengira, ledakan berasal dari kebakaran sebuah rumah.
Dugaannya meleset. Alih-alih melilhat kebakaran, dia malah mendapati salah satu korban ledakan yang belakangan diketahui bernama Suro, 56.
Wajah dan bagian bawah perut Suro penuh tertutup darah. Dia menahan sakit. Parahnya kondisi Suro membuat Darmawan tidak berani memberikan pertolongan, meski hanya sekadar memberikan air mineral.
"Tiba-tiba ada empat orang lagi yang datang dan membantu. Langsung kami angkat ke mobil bak terbuka dan kami bawa ke sini," ujarnya di depan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta, Rabu (8/4) malam.
Kabag Penum Mabes Polri, Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan, sebelum ledakan itu, Fatang, warga Jati Bundar, mendatangi lokasi ledakan. (
Baca: Kronologi Ledakan Tanah Abang versi Mabes Polri)
Dia berniat untuk membersihkan rumah kosong itu karena hendak dijadikan tempat hajatan pada hari Minggu (12/4) nanti. Kala itu, dia juga ingin menemui ayah angkatnya, Suro.
Saat Fatang hampir mendekati rumah itu terjadilah sebuah ledakan.
"Ternyata di TKP diketahui empat orang luka. Selanjutnya petugas kepolisian dari Polsek Tanah Abang datang dan korban dibawa ke RS Pelni," ujar Rikwanto. Setelah dibawa ke RS Pelni, Rikwanto menyatakan, keempat korban kembali dirujuk ke RS Polri Kramatjati.
Hingga pukul 21.00 WIB tadi malam, polisi dan tim gegana masih belum selesai melakukan olah tempat kejadian perkara. Polda Metro Jaya pun mengirimkan mobil penerang untuk memudahkan olah TKP hingga jelang tengah malam. Baca Fokus:
Misteri Ledakan Di Tanah AbangTerlihat, beberapa barang yang dibawa keluar dari rumah bedeng tersebut adalah satu buah koper, lemari kabinet dan beberapa barang lainnya. Sebelumnya, polisi sempat mengamankan 49 kantong plastik sebesar bola tenis yang di dalamnya berisi
black powder, kerikil dan paku. Benda itu berada di dalam tiga kantong plastik.
Menurut Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, benda yang meledakan itu serupa dengan mercon bantitng, atau jika di Jawa Timur mirip seperti bondet, bom ikan yang dipakai nelayan untuk mencari ikan. Benda itu akan meledak jika terjadi benturan.
Untuk memastikan ledakan ini, bahan-bahan yang ditemukan kini sudah dibawa ke Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya. Polisi juga sudah memeriksa lima orang saksi termasuk melakukan penggeledahan di rumah yang diduga ada kaitannya dengan ledakan itu.
(hel)