Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Fraksi Hanura di DPRD DKI, Mohamad 'Ongen' Sangaji mengaku takut dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ketakutan tersebut disampaikan setelah Ahok melayangkan tantangan kepada DPRD untuk segera menggelar hak menyatakan pendapat terhadap dirinya beberapa hari lalu.
"Siapa yang berani sama Pak Gubernur? Tidak ada yang berani sama Pak Gubernur," kata Ongen di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (9/4). Baca juga:
Diminta DPRD Ubah Sikap, Ahok: Saya Biasa Saja)
Ongen berpendapat ketakutan tersebut cukup beralasan. Alasannya, Ahok dinilai memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo, yang merupakan pasangan Ahok saat masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya takut sebab Pak Gubernur orang hebat. Dia temannya Presiden," kata Ongen.
Selain memiliki kedekatan dengan Jokowi, Ongen juga mengatakan ketakutannya atas Ahok muncul karena suami Veronica Tan itu dekat dengan beberapa tokoh penting dan kuat di negara ini. Oleh karena itu, Ongen yang 'hanya' menjadi ketua Fraksi Hanura merasa kecil jika dibandingkan dengan posisi dan kekuatan yang dimiliki Ahok.
"Saya jujur takut sama Pak Presiden. Pak Gubernur juga galak, temannya pak Presiden, temannya jaksa agung dan didukung masyarakat. Saya hanya didukung 10 orang anggota Fraksi dan yang dukung suara saya kemarin saat Pemilu cuma 350 ribu," kata Ongen menyampaikan perbandingan.
(Baca juga: Ditegur Anggota DPRD, Ahok Layangkan Permintaan Maaf)Sebelumnya, Ahok sempat melontarkan tantangan kepada DPRD DKI Jakarta untuk segera mengeluarkan hak menyatakan pendapat setelah panitia khusus hak angket menyelesaikan tugasnya pada Senin (6/4) lalu.
Ahok mengatakan bahwa DPRD DKI Jakarta akan menerima malu yang luar biasa jika mereka tidak mengajukan hak menyatakan pendapat setelah pansus hak angket menyatakan Ahok bersalah terkait pengajuan RAPBD 2015 ke Kementerian Dalam Negeri Februari 2015 lalu.
"Kenapa tidak diteruskan sekalian tadi saat rapat paripurna? Ngapain hanya mau saja. Takut banget sama gue. Hak menyatakan pendapat tanggung tidak diputuskan dan tunggu seminggu lagi. Aduh, lama banget seperti main sinetron saja panjang episodenya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin malam.
(utd)