Jakarta, CNN Indonesia -- Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap dua orang terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu (12/4) kemarin. Dua orang tersebut selama ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena diduga terlibat aksi teror di Poso dan Bima.
Informasi penangkapan ini dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Agus Rianto, Senin (13/4), di Mabes Polri. "Betul, dua orang ditangkap, keterlibatannya masih didalami," ujarnya singkat.
Dia belum bisa menjelaskan lebih jauh mengenai penangkapan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi, penangkapan dilakukan pada 19.30 WITA. Dua terduga teroris yang ditangkap berinisial HER alias DVD dan BUS alias AT.
HER ditangkap di Desa Raba, Dusun Parawanga, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Dia ditetapkan sebagai buron kasus terorisme karena diduga terlibat kasus bom di Pos Lalu Lintas Smaker, Poso pada 2013 silam.
Dia juga diduga mengikuti tadrib atau pelatihan militer bersama kelompok teroris Santoso. Selain itu, HER juga diduga terlibat dalam kasus bom pos pengamanan Natal di depan pasar Poso serta pembuatan bom di kontrakan Jipo di Kalora.
Sementara itu, BUS ditangkap di Kota Bima, NTB. Dia diduga terlibat pembunuhan anggota polisi Brigadir Andi Sapa dan Aiptu Sudirman di Tamanjeka, Sulawesi Selatan. Selain itu, dia juga diduga mengikuti pelatihan militer bersama kelompok Santoso. (Baca juga:
Saat Densus & Daeng Koro Baku Tembak, TNI Kepung Gunung Biru)
(sur)