Menristekdikti Sangat Galau UN Bocor

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Kamis, 16 Apr 2015 16:45 WIB
Bila tingkat kecurangan hanya berkisar dua persen, Nasir menilai UN termasuk berhasil dan jujur. Tapi kalau mencapai lima persen, itu sudah parah.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Natsir ketika memberikan pemaparan dalam rapat kerja dengan komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/1). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengaku galau mendengar kabar bocornya soal Ujian Nasional (UN) yang telah diunggah oleh akun Google. Ia mengaku sangat prihatin.

"Saya dengar UN bocor, rasanya galau betul. Intinya saya sangat galau," kata Nasir saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, Kamis (16/4).

Nilai UN merupakan salah satu penentu untuk masuk ke perguruan tinggi. Nasir kemudian mempertanyakan tingkat kejujuran dan tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan UN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila tingkat kecurangan hanya berkisar dua persen, Nasir menilai UN termasuk dalam kategori berhasil dan jujur. "Namun, kalau tingkat kecurangan sudah mencapai lima persen, saya rasa itu sudah parah," kata Nasir.

Karenanya, Nasir mengatakan akan menunggu indeks integritas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bila pihak yang melakukan kecurangan sudah diketahui, maka yang bersangkutan akan dikeluarkan dari sistem penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Seusai UN, Nasir berencana menemui Mendikbud Anies Baswedan untuk membicarakan masalah ini. Nasir secara pribadi akan meminta indeks integritas untuk mengetahui sekolah dan daerah mana saja yang melaksanakan UN dengan jujur.

Lebih lanjut, Nasir setuju dengan sikap Anies yang langsung melaporkan masalah ini ke kepolisian. "Itu yang salah siapa? Harus dilacak," katanya.

Kejujuran dalam pelaksanaan UN, menurut Nasir, sangat penting agar dunia pendidikan Indonesia tidak "jatuh" di mata dunia. Oleh karena itu, semua bentuk kecurangan dalam dunia pendidikan harus diusut tegas. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER