Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Polri menyita sejumlah peralatan elektronik dari hasil penggeledahan di Perusahan Umum Percetakan Negara RI, Salemba, Rabu malam (15/4). Peralatan tersebut di antaranya adalah Central Processing Unit (CPU), hard disk, mesin scan, flash disk, dan CCTV.
"Barang tersebut digunakan untuk menyebarkan soal UN (Ujian Nasional) yang bocor," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Agus Rianto, Kamis (16/4).
Barang-barang yang disita tersebut kemudian dikirim ke Laboratorium Forensik untuk didalami lebih lanjut. Menurut Agus, walau sudah melakukan penggeledahan dan penyitaan barang bukti, penyidik belum bisa menetapkan satupun tersangka.
(Lihat juga: FOKUS Bocornya Soal UN Tahun Ini)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti dicari dari hasil itu siapa yang punya ini dan itu," ujarnya.
Dia juga menyatakan belum bisa memastikan apakah kasus ini dilakukan oleh oknum perorangan atau kelompok. Agus menjelaskan, data-data soal Ujian Nasional diunggah ke internet sehingga bisa diakses oleh siapa saja.
Selain menyita barang-barang hasil penggeledahan, penyidik juga menyita hasil cetakan data-data soal ujian tersebut. "Termasuk bukti kerjasama Mendikbud dengan percetakan, PT PNRI," ujar Agus.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan melaporkan kebocoran Ujian Nasional kepada Bareskrim Polri, pada Rabu (15/4). Polisi kemudian melakukan penggeledahan di lokasi PT Perum Percetakan Negara Indonesia (PT PNRI) malamnya.
Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso mengatakan ada keterlibatan satu individual dari pihak percetakan dalam kasus bocornya Ujian Nasional.
"Kemungkinan melibatkan satu oknum percetakan. Ini sedang didalami," kata Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (15/4).
(Baca Juga: Kabareskrim: Kebocoran Soal UN Libatkan Orang Percetakan)Selain melaporkan ke pihak kepolisian, Anies juga mengirimkan surat kepada Google untuk memblokir akses atas dokumen-dokumen Ujian Nasional yang bocor dan tersimpan di Google Drive.
(Lihat Juga: Surati Google, Anies Minta Blokir Dokumen UN yang Bocor) (utd)