Ketua Harian Demokrat Sebut Somasi Upaya Kacaukan Kongres

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 09:14 WIB
Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan mengatakan pihaknya tidak akan khawatir akan adanya somasi tersebut.
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) berjalan bersama Ani Yudhoyono (kanan) dan para kader sebelum melakukan pertemuan di Denpasar, Bali, Sabtu (7/3).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan mengatakan surat somasi yang dilayangkan oleh tiga bekas Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat tidak berkaitan dengan penyelenggaraan Kongres. Rencananya, Kongres III Partai Demokrat akan diselenggarakan pada 10 hingga 13 Mei mendatang.

"Kejadiannya seperti tahun kemarin. Jadi, tidak ada kaitannya dengan kongres. Pemecatannya tahun kemarin," ujar Syarif Hasan saat dihubungi, Senin (20/4) malam.

Adapun bekas Ketua DPC yang melayangkan surat somasi tersebut adalah Basuki yang merupakan bekas Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Nganjuk, Dendy adalah bekas Ketua DPC Partai Demokrat Kota Pasuruan, dan Dadik adalah bekas Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemecatan tersebut memang sudah dilakukan pada Agustus 2014 silam. Hal tersebut turut dikonfirmasi oleh kuasa hukum ketiganya, Rio Ramabaskara. Lebih lanjut, Rio mengatakan somasi ini baru dilakukan oleh kliennya mengingat Partai Demokrat akan menggelar perhelatan akbar lima tahunan sekali tersebut.

Ia menegaskan, hilangnya hak suara menjadi salah satu alasan dilayangkannya surat somasi ini. "Ini terkait hak yang melekat, yakni hak hukum dan politik. Mereka jadi kehilangan hak suara di kongres," kata Rio menegaskan.

Menanggapi hal tersebut, Syarif Hasan mengatakan somasi tersebut menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengacaukan Kongres Partai Demokrat. Kendati demikian, ia mengatakan DPP tidak khawatir akan adanya somasi tersebut.

"Silakan saja. Itu haknya mereka. Usahanya kan mau mengganggu kongres. Kami tidak khawatir," kata anggota Komisi I DPR ini.

Kongres akan digelar di Surabaya 8-10 Mei mendatang. Untuk sementara menurut pendiri Partai Demokrat Pendiri Partai Demokrat, Ahmad Mubarok mengungkapkan, sejauh ini, ada dua pemikiran besar yang muncul. Pemikiran pertama adalah menginginkan kembali Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum. (Baca juga: Level SBY Internasional, Mubarok: Tak Perlu Jadi Ketum Lagi

Pemikiran kedua adalah mendorong tokoh-tokoh muda yang bersinar, untuk bertarung secara demokratis, memperebutkan kursi ketua umum. Pemikiran pertama umumnya didukung oleh para elite Partai Demokrat. Sementara pemikiran kedua, umumnya didukung oleh kader-kader muda Demokrat. (Baca juga: Ibas Belum Jadi Kader Muda Bersinar untuk Jabat Ketua Umum)

SBY sampai saat ini, masih belum memberikan sinyal jelas, apakah akan maju sebagai ketua umum atau berhenti. SBY hanya menyatakan, dia akan mengikuti dan menghormati segala proses yang berlaku di kongres nanti. SBY juga belum memberikan tanda-tanda, apakah dia akan memberikan restu kepada anaknya, Edhie Baskoro Yudhoyono, alias Ibas untuk maju sebagai ketua umum. Ibas kini menjabat sebagai Sekjen Partai Demokrat. Dalam komgres nanti, sebagai mana AD/ART Partai Demokrat, ketua DPC adalah salah satu pihak yang memiliki suara. (Baca juga: Kongres 2015, Siapa Berani Lawan SBY)

(utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER