Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti meyakinkan bahwa lembaga Kepolisian RI (Polri) akan tetap berada di bawah kendalinya.
Badrodin pun dengan tegas membantah anggapan bahwa ada persoalan hierarki di mana Wakapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan akan mendominasi kepemimpinan, seperti yang dilontarkan oleh beberapa pengamat.
"Enggak, itu kan kata mereka. Komando ada di tangan saya. Semua perintah dari saya. Tanggung jawab ada di saya," ujar Badrodin menegaskan kembali saat berada di depan Ruang Sidang Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (23/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badrodin bercerita, sebelumnya ia dan Budi sudah pernah bekerja sama dan menjadi pimpinannya. "Di Sespim (Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian) sama-sama kami. Sama di Kadiv Propam (Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian) juga sama. Banyak perwira tinggi yang sekarang di pejabat utama itu di Sespim sama-sama dan saya ketua angkatan," kata dia.
Oleh sebab itu, Badrodin menjamin bahwa dengan dipilihnya Budi sebagai Wakapolri tidak akan menimbulkan masalah. "Enggak ada. Silakan saja nanti berjalannya seperti apa. Silakan saja dikoreksi," ujar dia.
Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari beberapa elemen seperti KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), ICW (Indonesia Corruption Watch), dan (LBH) Lembaga Bantuan Hukum, berpendapat akan ada dua matahari kembar jika seandainya Komisaris Jenderal Budi Gunawan benar dicalokan sebagai Wakil Kepala Kepolisian RI.
"Kalau ada Badrodin (Kapolri) dan Budi Gunawan, besar kemungkinan ada dua matahari kembar di tubuh Polri," ujar Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW, Emerson Yuntho di kantor KontraS, Selasa (21/4).
Menurut Emerson, munculnya dualisme kepemimpinan di institusi Polri ini dikhawatirkan dapat mengganggu soliditas atau bahkan membuka kemungkinan perpecahan di dalam tubuh institusi tersebut, mengingat masing-masing pemimpin memiliki anak buahnya sendiri.
Sependapat dengan Emerson, Koordinator KontraS Haris Azhar mengatakan Budi Gunawan dapat menjadi ancaman bagi Badrodin selaku Kapolri. "Kita tahu Kapolri jarang ada di kantor sehingga yang memimpin konsolidasi dan koordinasi di dalam Polri itu Wakapolri," ujar Haris.
Haris berpandangan, apabila Budi Gunawan memegang kendali mayoritas tubuh Polri maka integritas Polri sebagai lembaga penegak hukum diprediksi akan semakin menurun lantaran dipimpin oleh orang yang berkepentingan politik.
"Kita patut menduga kuat bahwa Budi Gunawan adalah aktor di balik kriminalisasi terhadap pimpinan KPK," ujar Kabid Pengembang Sumber Daya Manusia LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa menguatkan pendapat Haris.
(obs)