Gelombang Satu Disusupi, Jaksa Agung Pilih Rahasiakan Waktu

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2015 19:51 WIB
Waktu eksekusi mati telah ditentukan oleh Jaksa Agung namun dirahasiakan untuk alasan keamanan.
Jaksa Agung HM. Prasetyo memberikan keterangan kepada wartawan terkait eksekusi enam terpidana mati di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Minggu (18/1). (AntaraFoto/ Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jaksa Agung M Prasetyo enggan menyebutkan detail waktu dan tempat pelaksanaan eksekusi sembilan terpidana mati yang akan dilakukan dalam waktu dekat di Nusakambangan, Jawa Tengah. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya penyusupan.

Prasetyo mengaku telah menentukan waktu pelaksanaan eksekusi. Namun, ia tidak akan mengumumkan hal itu karena berkaitan dengan problem yang dihadapi anak buahnya di lapangan.

"Kami belajar dari evaluasi yang lalu, ketika kami sampaikan sebelum eksekusi dilakukan, ternyata banyak hal yang semakin menambah beban pekerjaan teman-teman di lapangan. Masalah keamanan. Tetapi pelaksanaan eksekusi dilakukan dalam minggu ini," ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (28/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prasetyo menyebutkan, dalam pelaksanaan eksekusi gelombang pertama, terdapat beberapa penyusup yang mencoba masuk ke lokasi dilakukannya eksekusi. "Yang lalu itu ada penyusup yang masuk ke lokasi eksekusi," kata dia.

Pada eksekusi gelombang pertama itu, Prasetyo mengatakan telah ditemukan upaya penyusupan yang dilakukan seseorang berasal dari Peru. "Tempo hari ada penyusup dari Peru, saya dengar, dan sebagainya. Jadi untung bisa diketahui," ujar dia.

Penyusup itu, kata Prasetyo, ingin masuk ke lokasi dengan menyamar sebagai nelayan lokal. Oleh sebab itu, ia tak ingin hal yang sama terulang. Pasalnya, seluruh pihak yang tidak berkepentingan dilarang keras untuk mendekati lokasi pelaksanaan eksekusi.

Ia pun mengaku telah meminta bawahannya di Kejaksaan Agung agar berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam pelaksanaan eksekusi kali ini. "Selama ini sudah lama koordinasi kami lakukan. Saya katakan persiapan pelaksanaan sudah 100 persen," kata dia.

Kesiapan eksekusi mati tampak dari telah tibanya 12 ambulans yang membawa sembilan peti mati putih ke Nusakambangan. Tak hanya itu, pihak Kejaksaan juga memberikan waktu hari Selasa ini kepada keluarga untuk berkumpul dengan terpidana.

Tak hanya itu, sebanyak 126 penembak ulung telah disiagakan untuk proses eksekusi mati gelombang dua di Nusakambangan.

Baca Juga:
Jokowi Perintahkan Jaksa Agung Tetap Eksekusi Mary Jane

Nusakambangan Steril, Tiap 200 Meter Dijaga Satu Tim Brimob

Waktu Keluarga Temui Terpidana Mati Diperpanjang Hingga Malam

(utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER