Cilacap, CNN Indonesia -- Serah terima sembilan terpidana mati di Nusakambangan tengah berlangsung. Berdasarkan sumber CNN Indonesia di Nusakambangan, penyerahan dilakukan oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan Besi.
"Sekarang sedang serah terima (terpidana mati) dari LP Besi ke tim jaksa eksekutor," kata sumber tersebut. Selanjutnya, terpidana akan diserahkan ke Polisi untuk dieksekusi.
Apabila serah terima telah usai, maka yang berwenang memegang kendali adalah pihak Kejaksaan dan kepolisian untuk menembak pelatuk. Rencana eksekusi akan dilangsungkan Rabu (29/4) dini hari, pukul 00.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih berdasarkan informasi sumber CNN Indonesia, lokasi eksekusi nantinya bakal mengambil tempat di area bekas LP Limus Buntu yang kini digunakan sebagai lapangan tembak.
Wilayah Nusakambangan sudah steril sejak pukul 19.00 WIB. Penjagaan digelar tiap 200 meter oleh satu tim Brimob. Setiap regunya terdiri dari 10 orang aparat. Mereka mengenakan pakaian dinas lengkap (PDL) dengan senjata laras panjang.
"Tidak ada yang boleh lalu lalang," kata sumber.
Dalam penjagaan ini, Ring 1 berada di area lapangan tembak. Mereka yang diizinkan masuk ke zona tersebut yakni jaksa eksekutor, regu tembak, rohaniawan, dan petugas medis. Ring 2 berada di wilayah di Lapas Sodong. Sementara itu, ring 3 yakni area Dermaga Wijaya Pura.
Dermaga tersebut dijaga oleh petugas Kementerian Hukum dan HAM. Di luar dermaga, awak media diperbolehkan untuk meliput.
Mereka yang dieksekusi yakni empat warga Nigeria, Jamiu Owolabi Abashin yang lebih dikenal sebagai Raheem Agbage Salami, Okwudili Oyatanze, Martin Anderson, dan Silvester Obiekwe Nwolise. Ada pula Rodrigo Gularte dari Brasil, Mary Jane Fiesta Veloso asal Filipina, dan Zainal Abidin dari Indonesia. Selanjutnya, duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
(den)