Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 150 ribu dari Jakarta dan sekitarnya akan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) Jumat esok (1/5) di Jakarta. Selain aksi damai di depan Istana Negara, buruh yang tergabung dalam beberapa aliansi ini akan menggelar peringatan May Day di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
"Hampir 150 ribu buruh se-Jabodetabek dari gabungan serikat buruh KSPI, KSPSI, KSBSI, SBTPI dan serikat buruh lainnya akan masuk Jakarta," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal kepada CNN Indonesia, Kamis (30/1).
Titik kumpul para buruh berlokasi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Dari bundaran tersebut, para buruh akan berjalan menuju Istana Negara. "Aksi di Istana sampai pukul 13.00 WIB," kata Iqbal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Istana ini beberapa tuntutan buruh akan dibacakan. Tuntutan tersebut adalah menolak kebijakan upah murah, menuntut jaminan pensiun buruh mulai Juni 2015, penambahan anggaran BPJS Kesehatan dalam APBN, serta penghapusan sistem
outsourcing terutama dalam BUMN.
Selain itu, buruh akan menyampaikan tiga tuntutan terkait isu publik yakni menolak kenaikan harga bahan bakar minyak, elpiji, dan tarif dasar listrik; meminta pemerintah menurunkan harga; dan kampanye internasional buruh soal penghentian kerakusan perusahaan koorporasi.
Usai membacakan tuntutan di Istana, peserta aksi akan dibagi dua. Sebanyak 50 ribu buruh akan tetap di Istana Negara, sementara 100 ribu lainnya bergerak menuju Gelora Bung Karno.
Selain di DKI Jakarta, aksi besar buruh digelar di 30 provinsi dan 250 kota/kabupaten. Untuk aksi berskala besar akan digelar di Surabaya, Jawa Timur dan Batam, Kepulauan Riau.
"Di Surabaya dipusatkan di Gedung Grahadi sekitar 50 ribu orang, dan di Batam ada sekitar 20 ribu orang," kata Iqbal.
Aksi buruh ini menurut Iqbal sudah diberitahukan kepada Kepolisian. Ia yakin tidak ada pelarangan aksi May Day selama bisa menjaga ketertiban dan keamanan. Apalagi sudah ada jaminan dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti soal tidak adanya pelarangan aksi buruh.
"Kamis sudah bertemu Kapolri dan pejabat utama Polri, Kapolri mempersilakan aksi May Day selama menjaga ketertiban," kata Iqbal.
Secara terpisah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memperingatkan para buruh untuk tak merusak fasilitas umum selama menggelar aksi. Apabila mereka melakukan perusakan, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melayangkan gugatan kepada buruh.
(sur/agk)