Jakarta, CNN Indonesia -- Pengguna moda transportasi umum di Jakarta tidak yakin jika penambahan armada Transjakarta di tahun ini mampu mengatasi masalah yang timbul akibat pelarangan bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) melintas di jalur Transjakarta.
Menurut koordinator akun twitter @naikumum Andreas Lucky Lukwira, penambahan bus tidak akan menyelesaikan masalah penumpukan penumpang di halte Transjakarta jika perbaikan jarak waktu kedatangan antarbus (
headway) tidak dilakukan oleh pengelola angkutan tersebut.
"Soal (penambahan) armada saya pesimistis (dapat mengurai masalah transportasi umum). 2014 armada (Transjakarta) bertambah pun ternyata tidak ada perbaikan
headway," ujar Andreas kepada CNN Indonesia, Rabu (6/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andreas pun mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi dan Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta seharusnya memperhatikan kepentingan masyarakat sebelum memutuskan untuk melarang bus APTB melintas di jalur Transjakarta dalam waktu dekat ini. Apalagi, keberadaan bus APTB selama ini dipandang efektif membantu pengguna kendaraan umum di ibu kota untuk mencapai lokasi kerja dan rumah mereka sehari-hari.
Lebih lanjut lagi, Andreas berkata bahwa permasalahan
headway Transjakarta yang begitu renggang sebetulnya dapat diatasi dengan keberadaan bus APTB yang melintas di jalur bus yang mendapat subsidi dari pemerintah tersebut. (Baca:
Pengamat Menilai Operasional APTB Salah)
"
Headway yang buruk itu sebenarnya terbantu dengan adanya APTB. Meski harus menambah ongkos, tetapi kami terbantu. Senin (4/5) kemarin saja saya naik APTB dari Halte Cikoko ke BNN karena Transjakarta koridor 9 tidak datang-datang," kata Andreas.
Pelarangan armada APTB melintas di jalur
busway muncul karena hingga saat ini belum ada kesepakatan yang tercipta antara pihak operator APTB dan PT Transjakarta mengenai besaran pembayaran tarif rupiah per kilometer yang akan dikenakan mulai tahun ini.
Sebelumnya, Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Emanuel Kristanto, mengatakan akan berupaya untuk mencari alternatif angkutan umum bagi warga jika APTB tidak bisa lagi melintas di jalur Transjakarta nantinya.
"Kami akan mencoba memberikan alternatif kepada penumpang APTB untuk misalnya (penumpang dari) Bogor biasanya sampai Grogol, nah ini hanya bisa sampai Halte Cawang-UKI misalnya. Pokoknya kami bahas dulu detailnya. Saya harap kajiannya satu minggu bisa selesai tergantung kesepakatannya," kata Emanuel, Selasa (5/5) lalu.
(obs)