Hayono Isman: Kalau Tak Sekjen, Ibas Pasti Dapat Posisi Lain

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2015 15:08 WIB
Ibas Yudhoyono dan Dede Yusuf merupakan dua nama yang paling santer disebut sebagai calon kuat Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
SBY dan Ibas Yudhoyono di lokasi Kongres IV Demokrat, Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur. (Antara/Zabur Karuru)
Surabaya, CNN Indonesia -- Bursa Sekretaris Jenderal Partai Demokrat kini ramai setelah Susilo Bambang Yudhoyono resmi menjabat Ketua Umum Demokrat periode 2015-2020. Ada dua kandidat kuat yang disebut-sebut layak mengisi posisi itu, yakni incumbent Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Dede Yusuf. (Baca: Dede Yusuf Siap Gantikan Ibas Jadi Sekjen Demokrat)

Anggota Dewan Pembina Demisioner Demokrat Hayono Isman berharap pemilihan sekjen tidak akan bersifat feodal. “Jangan sampai feodalistik. Harus berdasarkan kebersamaan dan demokrasi,” kata Hayono di lokasi Kongres IV Demokrat, Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/5).

“Yang perlu ditekankan di Kongres adalah hargai kader partai sebab ini bukan partai feodal,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga era Soeharto itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, kata Hayono, bukan berarti Ibas Yudhoyono yang putra bungsu SBY tak dapat kembali menjabat sebagai sekjen. “Secara prestasi, Ibas kan menonjol dalam Kongres ini. Kalaupun tidak jadi Sekjen, akan ditempatkan di posisi lain, kata dia.

Walau nama Ibas dan Dede Yusuf disebut-sebut berpeluang, menurut Hayono hingga saat ini belum ada nama yang dianggap amat kuat untuk menjabat sekjen. Keputusan berada di tangan Ketua Umum dan formatur yang ditunjuk Ketua Umum untuk menentukan siapa-siapa saja pengurus Dewan pimpinan Pusat Demokrat.

“Harapan saya hanya kepengurusan di bawah SBY terbentuk berdasarkan jati diri Demokrat,” kata pria kelahiran Surabaya itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Tinggi Demisioner Demokrat Marzuki Alie berpendapat seorang Sekjen mestinya bisa bekerja penuh waktu untuk partai. “Sekjen itu motor organisasi. Dia administrator sehingga harus bekerja full-time mengurus partai. Dia harus ke Kantor Demokrat. Masak Sekjen sibuk dengan kegiatan lain,” kata Marzuki yang juga pernah menjabat sebagai Sekjen Demokrat.

Oleh sebab itulah para Sekjen Demokrat selama ini melepas kesibukan mereka di luar partai, dari mulai bisnis hingga tugas legislatif. “Mas Ibas dulu sampai mundur dari jabatannya sebagai angggota DPR. Saya juga dulu berhenti mengurusi perusahaan,” ujar Marzuki kepada CNN Indonesia.

Apapun, kata mantan Ketua DPR itu, penentuan sekjen berada di tangan SBY karena sekjen merupakan mitra SBY. “Jadi Sekjen harus memahami SBY agar komunikasi dan kerja partai tak macet,” ujar Marzuki yang kini lebih sibuk di dunia usaha. (Baca: Marzuki Alie Sibuk Berbisnis, Tak Ikut Kongres Hingga Selesai)

Ibas Yudhoyono dan Dede Yusuf yang paling santer disebut sebagai kandidat Sekjen Demokrat saat ini sama-sama sibuk di parlemen. Ibas merupakan Ketua Fraksi Demokrat di DPR, sedangkan Dede Yusuf Ketua Komisi IX DPR.

[Gambas:Video CNN] (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER