Resmikan Proyek RS Kodam Jaya, Jokowi Pakai Atribut Kostrad

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2015 18:28 WIB
Keberadaan rumah sakit ini juga bermanfaat bagi masyarakat, karena di dekat rumah sakit ini, seperti rumah sakit sebelumnya, juga dimanfaatkan untuk rakyat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan atribut Kostrad AD didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Staf TNI AD Gatot Nurmantyo usai meresmikan groundbreaking RS Ridwan Meuraksa, Pinang Ranti, Jakarta Timur, Rabu (13/5). CNNIndonesia/Resty Armenia
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan proses peletakan batu pertama (groundbreaking) Rumah Sakit Ridwan Meuraksa Kodam Jaya, Pinang Ranti, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (13/5). Dalam acara ini, ia secara khusus mengenakan atribut Kostrad Angkatan Darat (AD).

Setibanya di lokasi acara, Jokowi langsung menuju tenda khusus berwarna putih yang dijadikan sebagai ruang ganti VVIP. Selang sekitar 10 menit, ia keluar dari bilik tersebut dengan mengenakan atribut Kostrad AD lengkap dengan baret hijaunya.

Ia lantas berjalan ke arah deretan tempat duduk yang telah disediakan. Di sana, telah duduk Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf TNI AD Gatot Nurmantyo, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Kepala Bareskrim Polri Budi Waseso.

Melihat Jokowi mengenakan atribut Kostrad, dalam pidatonya Gatot mengungkapkan kebanggaannya atas upaya Jokowi untuk 'menyatu' dengan TNI AD.

"Pada sore hari ini, saya ucapkan selamat datang kepada Presiden Republik Indonesia di tengah prajurit Angkatan Darat. Bapak Presiden hadir di sini dengan atribut Kostrad Angkatan Darat adalah kebanggaan luar biasa, menyatunya presiden dengan prajurit Angkatan Darat," ujar Gatot yang disambut tepuk tangan ribuan prajurit TNI AD.

Gatot menjelaskan, saat ini RS Ridwan Meuraksa berada di daerah Kramat Raya, Jakarta Pusat, dengan kondisi lahan terbatas untuk dibangun fasilitas pendukung, yaitu hanya berdiri di atas lahan seluas 11.160 meter persegi di Jalan Kramat Jaya Nomor 172 A dan 4.776 meter persegi di Jalan Kramat Raya Nomor 174. Sementara yang akan dibangun di Pinang Ranti ini luasnya 26.954 meter persegi.

"Rumah sakit ini sudah diidamkan Angkatan Darat sejak tahun 1986. Dipicu dengan kebijakan pemerintah dengan program peningkatan kesejahteraan dan kesehatan melalui KIS, BPJS," kata Gatot

Salah satu latar belakang pemindahan adalah mendekatkan fasilitas kesehatan dengan instalasi militer dan prajurit. "Dipindahkan ke tempat ini agar mendekatkan rumah sakit yang mulanya terletak di tengah kota sehingga dekat dengan asrama prajurit Kopassus, dan lain-lain. Ini sangat membantu dan meringankan ongkos," ujar Gatot.

Sementara itu, Presiden Jokowi berharap agar pembangunan rumah sakit ini mampu memberikan manfaat kepada para prajurit TNI, pegawai negeri sipil (PNS), dan masyarakat. Pasalnya, hal ini dapat memperbaiki kesejahteraan mereka, terutama dalam urusan kesehatan.

"Keberadaan rumah sakit ini juga bermanfaat bagi masyarakat, karena di dekat rumah sakit ini, seperti rumah sakit sebelumnya, juga dimanfaatkan untuk rakyat. Dan ini juga dimanfaatkan oleh BPJS, KIS, yang merupakan perluasan program jaminan kesehatan nasional. Program kesehatan dengan KIS, baik promotif, preventif, dan deteksi dini," kata dia.

"Tadi juga sudah dilaporkan kepada saya mengenai berapa meter persegi bangunan rumah sakitnya dan akan selesai dalam satu tahun. Alhamdulillah. Ini juga harus dimanfaatkan," ujar dia. (obs/obs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER