Pengguna Narkoba Terbanyak Ada di Jakarta, Medan, Kaltim

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Mei 2015 12:53 WIB
Angka kematian kasus narkoba di Indonesia saat ini mencapai 50 orang per hari. Sementara 50 persen lebih penghuni penjara merupakan terpidana kasus narkoba.
Sejumlah pecandu narkoba mengikuti rehabilitasi di Sekolah Polisi Nasional Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Rabu (12/5). (Antara/Asep)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Narkotika Nasional menyatakan Jakarta, Kalimantan Timur, dan Medan sebagai tiga daerah yang memiliki warga pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang terbanyak di Indonesia.

Kepala BNN Komisaris Jenderal Anang Iskandar mengatakan selama ini narkoba masuk ke tiga daerah tersebut melalui jalur darat, laut, dan udara. Oleh sebab itu pemberantasan penyalahgunaan narkoba di ketiga daerah itu terus dilakukan secara maksimal oleh BNN sampai saat ini.

"Jakarta, Kalimantan Timur, dan Medan adalah daerah dengan pengguna narkoba terbanyak di Indonesia. Pencegahan kami lakukan di mana saja karena pengedar sampai ke tiga daerah tersebut dari mana-mana," ujar Anang di Jakarta, Sabtu (16/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini BNN sesungguhnya memiliki fokus untuk memberantas jaringan-jaringan besar pengedar narkoba di kota-kota besar di Indonesia.

Itu sebabnya target operasi pembersihan narkoba yang dilakukan di Jakarta, Kalimantan Timur, dan Medan pun bertujuan untuk menangkap bandar-bandar besar narkoba yang kerap menyalurkan obat-obatan terlarang ke sana.

Sampai pertengahan 2015 ini, BNN disebut Anang telah berhasil membongkar 40 hingga 50 jaringan peredaran narkoba di Indonesia. "Jaringan itu gabungan dari jaringan internasional dan nasional," kata dia.

Sampai sekarang ada lebih dari 4 juta penduduk Indonesia yang tercatat sebagai pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang. Selain itu, angka kematian karena kasus narkoba di Indonesia hingga Mei 2015 ini telah mencapai 50 orang per hari.

Banyaknya pengguna narkoba di Indonesia juga tercermin dari mayoritas penghuni penjara. Menurut Anang, 50 persen lebih penghuni penjara dijebloskan ke bui karena kasus narkoba. Itu pula yang membuat pemerintah berkali-kali mengatakan Indonesia darurat narkoba. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER