Merasa Berprestasi, Retno Kecewa Diberhentikan dari Kepsek

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Senin, 18 Mei 2015 06:14 WIB
Mantan Kepala SMAN 3 Jakarta Retno Listyarti mengatakan, tak ada masalah dalam pelaksanaan UN di sekolahnya hanya karena ia pergi selama satu jam.
Retno Listyarti mantan Kepala Sekolah SMAN 3, Jakarta yang diberhentikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta karena telah meninggalkan sekolah saat pelaksanaan ujian nasional (UN) 2015 dan lebih mementingkan organisasinya yaitu Federasi Serikat Guru Indonesia. (CNN Indonesia/Yohannie Linggasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Jakarta Retno Listyarti menyatakan prestasi sekolah yang pernah dipimpinnya itu meningkat di bawah kepemimpinannya. Ia mengaku sangat kecewa dengan pemberhentian dirinya sebagai kepala sekolah hanya karena kepergiannya selama satu jam saat ujian nasional (UN) digelar pada 14 April 2015 lalu.

"Bila pada tahun lalu nilai UN IPA SMAN 3 menduduki peringkat 126, tahun ini naik jadi 59. Tahun lalu UN IPS SMAN 3 mendapatkan peringkat 100, sekarang naik jadi 57," kata Retno di Gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta Pusat, Minggu (17/5).

Selain itu, Retno juga mengatakan siswanya yang masuk jalur undangan perguruan tinggi negeri juga meningkat, dari 13 orang pada tahun lalu menjadi 31 orang pada tahun ini. "Berarti tidak ada masalah dalam pelaksanaan UN 2015 di SMAN 3 hanya karena saya tinggal satu jam saat pelaksanaan UN," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno pun menyatakan kecewa dengan sikap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terkesan memojokkan dirinya yang telah dengan lantang mengungkap kecurangan UN.

Sudah 12 tahun Retno mengaku berjuang agar UN tidak lagi jadi penentu kelulusan. Sekretaris Federasi Serikat Guru Indonesia ini bahkan sampai ke Mahkamah Agung untuk memperjuangkan hal tersebut. "Saya juga mendampingi siswa yang berupaya bunuh diri karena UN," ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum Serikat Guru Indonesia (SEGI) Heru Purnomo yang juga merupakan rekan Retno berpendapat Retno bukan hanya konsisten berjuang untuk UN, tetapi juga memerangi korupsi dalam pendidikan.

"Saat Retno menjabat sebagai kepsek SMAN 76 Jakarta, ia mengembalikan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) mencapai Rp 400 juta di akhir 2014," kata Heru.

Retno sebelumnya adalah Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Jakarta. Saat ini dia hanya sebagai guru biasa di SMA Negeri 13 Jakarta Utara.

Pemberhentiannya tersebut dinilai tindakan sewenang-wenang. Pasalnya alasan alasan pemberhentian hanya karena ia tidak berada di SMA Negeri 3 saat UN. Ia tidak ada di sekolah untuk kepentingan wawancara dengan media massa soal kecurangan UN.

Surat pemberhentiannya ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman 7 Mei lalu dalam Surat Keputusan Nomor 355 Tahun 2015.

Adapun, saat dikonfirmasi, Arie menyatakan pihaknya telah bersikap objektif dalam mengeluarkan SK tersebut. "Silakan saja menafsirkan macam-macam. Saya tidak mau komentar terkait anggapan adanya sentimen kepada Retno," kata Arie saat dihubungi.

Arie mengatakan penjelasan Retno berbeda dengan hasil sidak pihaknya ke SMAN 3. "Kalau tidak jujur apakah pantas masih menjabat sebagai kepsek? Berdasarkan prosedur yang ada, Badan Pertimbangan Jabatan akhirnya memutuskan untuk mengembalikan posisi Retno sebagai guru di SMAN 13 Jakarta Utara," kata Arie. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER