Jakarta, CNN Indonesia -- Tim SAR kembali melanjutkan evakuasi Selasa pagi (19/5), untuk mengangkat tubuh Erri Yunanto, pendaki Gunung Merapi yang terpeleset ke kawah. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Sektor Selo, Suwignyo, kepada CNN Indonesia mengatakan cuaca di kawasan gunung berapi aktif dengan ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut ini cerah dan mendukung proses evakuasi.
"Tim evakuasi sudah kembali turun ke kawah jam 6 pagi tadi. Ada enam anggota tim yang turun langsung, sisanya berada di sekitar bibir kawah," kata Suwignyo, Selasa pagi.
Suwignyo mengatakan, tim evakuasi sangat berharap medan yang dilalui tidak terlalu terjal dan ekstrim sehingga proses pengangkatan tubuh Erri tidak memakan waktu lama. Jika dibandingkan dengan hari kemarin, proses evakuasi sejauh 50 meter memakan waktu lebih kurang dua jam. (Baca:
Tubuh Erri Tak Bergerak saat Diangkat dari Dasar Kawah Merapi)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi tentu kami tidak bisa menghitung seperti itu, karena medan yang dilalui tidak sama, situasi tidak sama, dan sangat bergantung pada kondisi alam," tuturnya.
Normalnya, lanjut Suwignyo, tim evakuasi membutuhkan waktu hingga empat jam untuk mengangkat tubuh Erri dari dasar kawah di kedalaman 200 meter dari bibir kawah. Saat ini, tubuh Erri telah berada di jarak 100 meter dari bibir kawah.
(Baca:
Tragedi Erri di Merapi, Tinggalkan Dunia dari Puncak Jagat)
Tim telah berhasil mengangkat tubuh Erri kemarin sore hingga evakuasi dihentikan tepat pukul 18.00 WIB, Senin petang. Penghentian evakuasi dilakukan lantaran kondisi alam dan cuaca yang mulai gelap di kawasan gunung berapi aktif tersebut.
Saat ditemukan, tim tidak melihat ada pergerakan di tubuh Erri yang terjatuh ke kawah Merapi sejak 16 Mei lalu. Suhu di kawah gunung itu berfluktuasi antara 30 hingga 100 meter.
Gunung Merapi terakhir kali mengalami erupsi tahun 2010 dan menyebabkan hampir 300 orang korban meninggal. Saat itu, hujan kerikil dan pasir mencapai Kota Yogyakarta bagian utara, sementara hujan abu vulkanik pekat memenuhi ruang udara di Purwokerto dan Cilacap. Debu vulkaniknya tiba di Tasikmalaya, Bandung, dan Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Pada tahun tersebut, erupsi pertama terjadi pada 26 Oktober yang ditandai dengan semburan abu vulkanik setinggi 1,5 kilometer disertai awan panas yang menghantam Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Sejak tanggal itu hingga pertengahan November 2010, Merapi terus beraktifitas.
(rdk)