Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akan melayat persemayaman akhir Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Burhan Muhammad malam ini di Kementerian Luar Negeri pukul 20.00 WIB.
"Kita tentu akan bersedih dan berbelasungkawa," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (19/5). Pada kesempatan yang sama JK juga mengatakan bahwasanya dirinya akan melayat langsung sebelum jenazah diterbangkan ke Yogyakarta. (Baca juga:
Jokowi Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Dubes Burhan)
Laporan wafat-nya Dubes Burhan dilaporkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada JK. Sebelumnya, Setelah kondisinya dikabarkan terus menurun, Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Burhan Muhammad, menghembuskan napasnya yang terakhir pada pukul 00.50 WIB, Selasa (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Innallillahi wa innallillahi rojiun, telah berpulang ke pangkuan Allah, Dubes Burhan Muhammad di Singapura pukul 00.50, tanggal 19 Mei 2015,” kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam pesan singkatnya yang diterima redaksi CNN Indonesia, Selasa (19/5) dinihari.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Armanatha Nasir memastikan bahwa kondisi Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Burhan Muhammad terus menurun. Namun tim dokter di Singapura masih terus berupaya memberikan penanganan terbaik.
Burhan dilaporkan mengalami luka bakar di 75 persen bagian tubuhnya akibat kecelakaan helikopter di Pakistan Jumat (8/5) pekan lalu. Insiden saat itu juga menewaskan istri Burhan, Hery Listyawati. (Baca juga:
Dubes Burhan Berjuang Hidup Demi Kedua Anaknya)
Kala itu, pihak Kementerian Luar Negeri menjelaskan, Singapura dipilih sebagai tempat perawatan Burhan karena selain lokasinya yang dekat Indonesia, perlengkapan medis di negara itu juga terbilang lengkap dan baik.
Burhan Muhammad meninggal pada usia 58 tahun. Dia lahir di Yogyakarta pada 3 Agustus 1957. Lulus dari jurusan Hubungan Internasional Universitas Gajah Mada pada 1983, Burhan mulai meniti karier di Badan Intelijen Negara (BIN).
Burhan menyelesaikan program Master di bidang Hubungan Internasional pada tahun 1993 di Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat.
Di BIN, karir Burhan terus meningkat, hingga sempat menduduki sejumlah posisi penting, seperti Deputi Luar Negeri dan Deputi Analisa BIN hingga tahun 2012.
Burhan dikenal sebagai pejabat yang sangat berpengalaman di dunia intelijen. Dalam situs resmi BIN yang ditulis pada 30 Agustus 2012, Burhan sempat menuturkan bahwa dia menikmati waktunya bekerja di BIN selama tujuh tahun di bawah pimpinan mantan Kepala BIN Syamsir Siregar. (Baca juga:
Dubes Burhan, Diplomat yang Siap Hadapi Segala Tantangan)
(hel)