Ada Kemungkinan Jokowi Temui Demonstran 20 Mei Besok

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2015 15:44 WIB
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menyatakan besok Jokowi ada di Jakarta dan jika segala sesuatu memungkinan, tidak ada masalah Jokowi temui demonstran.
Presiden Joko Widodo tiba di Bandara Halim Perdanakusuma usai menghadiri rangkaian KTT Asean ke-26 di Malaysia, Jakarta, Senin (27/4).(ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar beredar akan ada demo besar-besaran besok, 20 Mei, untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Ada kemungkinan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menemui para demonstran.

Kemungkinan itu disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa (19/5). Saat ditanya apakah Jokowi ada rencana untuk bertemu para demonstran, Andi menjawab, “Kalau presiden berkenan dan segala sesuatu dimungkinkan, saya rasa tidak ada masalah.’

Kemungkinan Jokowi bakal menemui para demonstran besok ada karena menurut Andi, Jokowi besok akan berada di Jakarta. Hanya disebutkan, besok Jokowi akan menerima kunjungan dari Presiden World Bank Jim Yong Kim. Jim berada di Indonesia sejak kemarin (19/5) hingga Jumat (22/5). " Saya cek dulu ke Setneg. Tapi seingat saya ada permintaannya (dari World Bank). Tapi apakah masuk ke jadwal presiden atau tidak, saya tidak tahu,” papar Andi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi menjelaskan, tidak ada masalah bagi Jokowi untuk bertemu dengan Presiden World Bank Jim Yong Kim, meski pada pidato di Konferensi Asia Afrika kemarin, Jokowi melontarkan kritik atas lembaga keuangan dunia, termasuk World Bank yang menurutnya terlalu mengatur kepada negara-negara berkembang. “Tidak ada malasah. Ya, kalau memang waktunya memungkinkan, tampaknya tidak ada masalah (untuk bertemu),” sebut Andi.

Perihal peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Andi menuturkan bahwa kemarin Jokowi telah bertemu dengan elemen-elemen mahasiswa. Dalam perspektif Jokowi, lanjut Andi peringatan Kebangkitan Nasional itu berdekatan waktunta dengan kasus Trisakti, Semanggi dan awal-awal Reformasi. “Jadi pertemuan kemarin berputar di isu politik dan HAM,’ terang Andi.

Dalam demo besok dikabarkan bahwa tidak sekadar peringatan Hari Kebangkitan Nasional, tetapi juga disusupi agenda lain, seperti pelengseran Jokowi sebagai presiden. Mengenai isu ini, Andi menyebut Istana menanggapinya dengan santai. Istana tidak terganggung dengan isu itu. "Nggak, kalau itu (pelengseran Jokowi) nggak,” tegasnya. (Baca juga: Tiga Janji Jokowi Tak Urungkan Niat Mahasiwa Turun ke Jalan)

Selain pelengseran Jokowi, demo besok juga dikabarkan bakal membawa isu soal penurunan pemerintahan. Perihal pemerintahan, Andi mengungkapkan, sampai hari ini, belum ada pemerintaan dari Presiden Jokowi untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Soal evalusi menteri, sebut Andi, tampaknya hanya menjadi pembicaraan internal antara Presiden Jokowi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

“Menteri-menteri tadi betul-betul diminta kawal agar proses restrukturisasi selesai, perhatikan, daya serap anggaran, terutama di sektor terkait kehidupan rakyat. Presiden intinya minta para menteri bekerja lebih keras,” ujar Andi.

Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Marciano Norman tak yakin aksi unjuk rasa 20 Mei besok akan ditumpangi upaya penggulingan Presiden Joko Widodo. Unjuk rasa peringatan Hari Kebangkitan Nasional besok harus dimaknai secara positif dan dilakukan secara bertanggung jawab.

Apalagi kata Marciano, Presiden sudah mengundang perwakilan mahasiswa untuk berdialog seputar isu nasional tadi malam. "Saya harap dengan sudah dibukanya pintu komunikasi yang begitu baik oleh Presiden, peringatan 20 Mei dapat berjalan secara wajar," kata Marciano di Istana Kepresidenan. 

Soal isu penggulingan Presiden yang mungkin masuk dalam agenda yang dituntut, Marciano mengajak mahasiswa dan peserta unjuk rasa berfikir rasional.
"Masa iya dalam acara peringatan Kebangkitan Nasional yang seharusnya dimaknai positif oleh seluruh bangsa Indonesia didorong untuk isu yang menjurus kepada hal yang tidak konstitusional," kata Marciano. (Baca juga: Isu Penggulingan Jokowi, Kepala BIN Ajak Mahasiswa Rasional)
(hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER