Kebangkitan Nasional Momentum Elite Politik Berkaca Diri

Rosmiyati Dewi Kandi & Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2015 11:35 WIB
Politikus PDIP Hasto Kristianto menyebut, elite politik lebih mengutamakan kepentingan partai ketimbang kepentingan negara.
Sejumlah Mahasiswa Triksakti melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka peringatan "17 tahun Tragedi Mei 1998," di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa, 12 Mei 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristianto memaknai Hari Kebangkitan Nasional sebagai jalan kebangkitan elite politik untuk mengevaluasi diri. Harkitnas merupakan momentum elite politik untuk mengembalikan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok.

Hasto mengatakan, elite politik harus sanggup menghadapi risiko apapun  demi mengutamakan kepentingan negara. Sudah saatnya, pelaku politik meneladani perjuangan para pendahulu yang rela berkorban demi memerdekakan diri agar Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri.

"Momentum kebangkitan nasional saat ini patut menjadi inspirasi untuk kembali menggugah rasa cinta tanah air yang berkobar-kobar," kata Hasto di sela Dialog Nasional Memperingati Hari Kebangkitan Nasional, di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Rabu (20/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca:Mahasiswa dan Pemuda akan Bergerak Menuju Istana Siang Ini)
Menurut Hasto, Indonesia saat ini sedang kekurangan sosok negarawan. Hal itu terjadi lantaran elite politik lebih mengutamakan kepentingan partai ketimbang negara.

Sejarah, kata Hasto, merupakan sumber teladan yang patut kembali dimaknai secara mendalam agar elite-elite politik bisa kembali menggelorakan nasionalisme. Demi gerakan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik, revolusi mental perlu digalakan untuk mencetak pemimpin-pemimpin berkarakter kebangsaan.

(Baca: Mimbar Bebas dan Aksi Mogok akan Warnai Peringatan Harkitnas)

"Semangat dan jiwa kepemimpinan inilah yang harus kita gelorakan kembali," kata Hasto.

Sementara bagi mahasiswa, Harkitnas selalu menjadi momentum untuk melakukan aksi unjuk rasa menagih janji politik penguasa negeri ini. Rabu siang nanti, sedikitnya 4 ribu orang akan memadati ruas jalan utama ibu kota untuk menuntut dan menagih janji kampanye Jokowi.

Mereka akan berorasi di depan Istana Negera dan seluruh daerah di Indonesia untuk menyampaikan aspirasi. Pihak kepolisian juga telah bersiaga. Sebanyak 7 ribu hingga 8 ribu personel disiagakan mengawal aksi unjuk rasa.

(Baca: Ada Kemungkinan Jokowi Temui Demonstran Besok)

Sejumlah organisasi yang telah mengonfirmasi untuk melakukan demonstrasi 20 Mei yaitu Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pusat Perlawanan Rakya Indonesia (PPRI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), BEM Universitas se Jabotabek, Gerakan Mahasiswa Indonesia, dan Keluarga Besar Marhaenis dari Universitas Bung Karno (KBM UBK).

Namun, tak semua organisasi gerakan mahasiswa turun ke jalan hari ini. Berdasarkan informasi yang diperoleh CNN Indonesia, pengurus BEM se-Indonesia yang telah bertemu dengan Jokowi, Senin lalu, memutuskan untuk menggeser jadwal aksi mereka menjadi esok hari, 21 Mei. Selain itu, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) juga membatalkan demonstrasi hari ini. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER