Massa Demonstrasi 20 Mei Tak Terbawa Isu Lengserkan Jokowi

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2015 09:56 WIB
Bagi mahasiswa, Presiden Jokowi tak berbeda dengan Prabowo Subianto maupun politikus lainnya dalam hal kebijakan yang tidak pro rakyat.
Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok cipayung bandung melakukan aksi teatrikal saat unjuk rasa terkait Konferensi Asia Afrika (KAA) di depan Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/4). (Antara Foto/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mahasiswa dan pemuda dari sejumlah organisasi memastikan turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi hari ini, Rabu (20/5), bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Aktivis Pusat Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI) Surya Anta mengatakan, kader organisasinya tidak akan terbawa isu kepentingan politik yang akan melengserkan Presiden Joko Widodo.

"Kami tidak setuju ada gerakan yang sekadar menjatuhkan Jokowi tapi di sisi lain menjadikan Prabowo (Subianto) atau JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla) sebagai alternatif," kata Surya ketika dihubungi CNN Indonesia.

Bagi PPRI, tidak akan ada bedanya pemerintah dikuasai Jokowi maupun Prabowo dan JK selama kebijakan yang diterbitkan masih pro terhadap pasar bebas dan menerapkan neoliberalisme. Untuk itu, PPRI bersama sejumlah elemen pemuda dan mahasiswa lainnya memastikan poin melengserkan Jokowi tidak ada dalam 10  daftar tuntutan mereka saat aksi siang ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca: Mahasiswa dan Pemuda akan Bergerak Menuju Istana Siang Ini)

"Melihat momentum isu melengserkan Jokowi maupun reshuffle, kami merasa berkepentingan untuk mengembalikan kebangkitan kekuasaan di tangan rakyat, bukan di tangan elite," tutur Surya.

Berdasarkan siaran pers yang diterima CNN Indonesia, PPRI memiliki 10 tuntutan yang akan disampaikan dalam demonstrasi di Istana Negara, Jakarta, hari ini. Tuntutan tersebut yaitu tangkap, adili, penjarakan, dan sita harta koruptor; nasionalisasi industri asing; hapuskan utang luar negeri; hapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing; dan mendesak kenaikan upah 50 persen.

Tuntutan lainnya adalah subsidi sosial untuk rakyat; hentikan penggusuran, hentikan kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK); hentikan moratorium buruh migran; dan tanah, modal, teknologi modern, serta pupuk murah untuk pertanian kolektif.

(Baca: Harkitnas, Massa Aksi Siap Kepung Istana Negara dan MA)

Massa PPRI yang akan turun ke jalan sebanyak 200 orang. Namun jumlah itu bakal bertambah karena ada Aliansi Jawa Barat (Aljabar) yang juga bergabung dalam aksi sebanyak 5 ribu orang.

Diberitakan sebelumnya, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) juga tidak akan terbawa isu untuk melengserkan Jokowi. Dalam tuntutannya, 700 kader HMI yang akan berdemonstrasi di depan Istana Negara itu mendesak tiga hal yaitu stabilitas politik nasional, stabilitas hukum, dan mendesak keterlibatan dan kebangkitan pemuda dalam seluruh agenda strategis nasional.

Mimbar Bebas Mahasiswa


Tak hanya menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara, organisasi pemuda lainnya hari ini juga akan menghelat mimbar bebas di jalan utama di Jakarta. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bakal menggunakan satu ruas jalan di kawasan Rasuna Said untuk menggelar mimbar bebas bertema "Bangkit, Bangga Jadi Pemuda Indonesia".

Kepada CNN Indonesia, Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat KNPI Adam Irham mengatakan, ada tiga poin penting yang akan disampaikan dalam mimbar bebas tersebut. "Mendesak pemerintah merealisasikan janji kampanye, menghilangkan politik balas jasa pemerintah dengan tim suksesnya, dan isu pemberdayaan pemuda," ujar Adam.

Dalam mimbar bebas itu juga akan dilakukan orasi politik, orasi budaya, dan orasi kebangsaan. Sebanyak 300-400 anggota KNPI diperkirakan akan memenuhi jalan tepat di depan kantor pusat KNPI.

Diberitakan sebelumnya, kepolisian memerkirakan massa aksi demonstrasi hari ini sebanyak 4 ribu orang. Mereka akan melakukan aksi di sejumlah titik utama yaitu Istana Negara, Gedung DPR/MPR, Gedung Mahkamah Agung, dan Kantor Kementerian Dalam Negeri. Massa diperkirakan mulai memenuhi ruas jalan ibu kota pukul 12.00 WIB. Sebanyak 7 ribu hingga 8 ribu personel kepolisian sudah disiagakan untuk menjaga aksi unjuk rasa hari ini. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER