Tommy Soeharto Berkicau Soal Isu Kebangkitan Nasional

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2015 11:46 WIB
Politikus Partai Golkar Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto memberi perhatian khusus pada Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh hari ini, Rabu (20/5).
Hutomo Mandala Putra atau yang lebih dikenal sebagai Tommy Soeharto, saat memberikan pidato dalam deklarasi pencalonan ketua umum Partai Golkar di Jakarta pada 10 September 2009. AFP/ Adek Berry
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Golkar Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto memberi perhatian khusus pada Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada hari ini, Rabu (20/5). Putra bungsu Presiden RI ke-2 Soeharto itu menyatakan momentum Hari Kebangkitan Nasional bisa diartikan sebagai bangkitnya persatuan.

“Rasa Nasionalis Yang sempat terkubur karena Berbagai Kepentingan,” tulis Tommy dalam akun twitternya bertepatan dengan Harkitnas.

Tommy juga menuliskan bahwa untuk menuju Indonesia yang makmur dan sejahtera harus diawali dengan persatuan dan kebersamaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanpa persatuan dan rasa cinta Tanah Air, lanjut Tommy, akan sulit bagi bangsa ini untuk maju ke depan. “Mari rebut kembali semangat persatuan yang sempat diambil oknum-oknum pengejar kedudukan. Rakyat NKRI harus bersatu melawan ketidakadilan yang merajalela.”

Tommy juga mendukung berbagai elemen masyarakat yang hari ini memperingati Harkitnas dengan menggelar aksi di sejumlah lokasi. “Silakan bergerak dengan tujuan mulia dan semata mata karena NKRI,” ujarnya. (Baca: Mahasiswa dan Pemuda akan Bergerak Menuju Istana Siang Ini)

Dia pun mengingatkan agar massa yang terdiri dari kaum muda jangan sampai terhasut dalam aksinya karena bakal membawa kerugian besar. (Baca: Massa Demonstrasi 20 Mei Tak Terbawa Isu Lengserkan Jokowi)

Tak ketinggalan Tommy melalui lini masa twitter miliknya sempat menyinggung bahwa semangat gotong royong di masa Orde Baru begitu terasa.

Unjuk rasa pada Hari Kebangkitan Nasional sedikitnya diikuti oleh 4 ribu orang dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa. Massa bakal menggelar aksinya di Istana Negara, Gedung KPK, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, DPR/MPR, Gedung MA, serta beberapa lokasi strategis lainnya. Isu pelengseran Presiden Joko Widodo terselip di antara tuntutan massa yang menagih janji kampanye dan nawacita. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER