Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang petang, semangat aksi pengunjuk rasa di depan Gedung Istana Merdeka kian menggelora. Ratusan peserta aksi yang didominasi oleh kalangan mahasiswa tanpa henti meneriakkan segala jenis tuntutan terhadap pemerintahan Joko Widodo.
Setelah terjadi insiden bakar ban, peserta aksi kali ini menarik pagar kawat duri yang membatasi areal steril Istana dengan ruas jalan yang menjadi titik lokasi demonstrasi.
Aksi tersebut mendapat respons dari pihak kepolisian. Tarik-menarik pagar kawat duri pun tak terhindarkan. Polisi berusaha menenangkan massa aksi namun pagar kawat duri tetap dipaksa ditarik oleh pengunjuk rasa. (Baca juga:
Pengunjuk Rasa Bakar Ban di Depan Istana)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa tersebut sempat memicu ketegangan kecil antara pihak aparat kepolisian dengan massa pengunjuk rasa.
Mulanya hanya satu botol air mineral yang melayang dan mendarat persis di depan barisan polisi yang bersiaga. Namun aksi itu memicu peserta aksi lainnya untuk melakukan hal yang sama. Botol-botol pun berhamburan melayang ke arah barisan polisi.
Insiden kecil itu tak berlangsung lama. Pihak kepolisian berusaha menahan diri dan tetap mengutamakan pendekatan persuasif.
Pagar kawat duri akhirnya ditarik kembali oleh pihak kepolisian dan peserta aksi kembali berorasi diselingi yel-yel perjuangan. "Revolusi! Revolusi! Revolusi sampai mati!" teriak mereka.
Unjuk rasa pada Hari Kebangkitan Nasional, sedikitnya diikuti oleh 4 ribu orang dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa. Para demonstran akan berkumpul terlebih dahulu di Bundaran HI sebelum bergerak ke beberapa sasaran lokasi. (Baca: Mahasiswa dan Pemuda akan Bergerak Menuju Istana Siang Ini)
Berdasarkan keterangan Divisi Humas Polda Metro Jaya, hari ini akan ada sejumlah kegiatan massa seperti unjuk rasa, mimbar bebas, dan aksi mogok. Lokasi yang menjadi titik aksi yaitu Istana Negara, Gedung KPK, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, DPR/MPR serta beberapa lokasi strategis lainnya.Pada apel gelar pasukan di halaman Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/5) kemarin, Inspektur Jenderal Pol. Unggung Cahyono menyatakan bahwa kepolisian bekerja sama dengan TNI akan mengerahkan kurang lebih sebanyak 7 ribu personelnya. “Semua untuk mengamankan jalannya unjuk rasa di beberapa titik di DKI Jakarta saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional,” ujar Unggung. (sip)