Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan peserta aksi yang tergabung dari berbagai elemen mulai berorasi di depan Istana Merdeka. Dengan pengawalan ratusan personel kepolisian, setiap perwakilan kelompok diberi kesempatan untuk berorasi.
Unjuk rasa ini digelar bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, Rabu (20/5). Mereka menyuarakan pendapat, kritik, opini, dan tuntutan dengan merujuk masing-masing kepentingan.
Massa yang pertama datang ke depan Istana berjumlah puluhan dengan berseragam loreng. Mereka mengaku berasal dari Gerakan Masyarakat Indonesia. Mereka menyuarakan dukungan Polri yang bersih dan terbebas dari oknum yang membawa kepentingan terselubung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi mereka disambung oleh oleh Pusat Perlawanan Indonesia. Kelompok massa yang tergabung dari berbagai elemen masyarakat dan buruh itu menghendaki berdirinya partai alternatif untuk rakyat yang terbebas dari dualisme koalisi yang membelah parlemen.
Tak lama berselang, belasan pemuda yang menamakan diri Koalisi Pergerakan Mahasiswa Indonesia merangsek ke arena demonstrasi. Dengan gaya orasi yang menggebu-gebu, mereka menuntut pendidikan yang layak hingga tuntutan penurunan harga BBM. (Baca juga:
Harkitnas, 8 Ribu Polisi akan Jaga 2 Ribu Demonstran)
"Berapa jumlah kita, kawan-kawan?" teriak seorang orator menyemangti peserta aksi. "Satu!" ujar massa serempak. (Simak FOKUS:
Di Balik Aksi Kebangkitan Nasional)
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi lainnya masih dalam perjalanan untuk bergabung dalam gelombang unjuk rasa memperingati Kebangkitan Nasional. Jumlah peserta aksi keseluruhan diperkirakan bakal mencapai ratusan orang.
Situasi kondusifDemi menjamin keamanan dan pengamanan gelombang aksi unjuk rasa, kepolisian mengklaim menerjunkan sedikitnya 2.500 personel yang dikonsentrasikan di sekitar Istana Merdeka.
Menurut Kapolsek Gambir Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro, gelombang unjuk rasa dari berbagai kelompok saat ini berlangsung aman dan kondusif. "Sejauh ini peserta aksi telah baik berkoordinasi," kata Susatyo. (Baca juga:
Mimbar Bebas dan Aksi Mogok akan Warnai Peringatan Harkitnas)
Meski aksi mengganggu laju kendaraan di depan Gedung Istana Merdeka, Susatyo mengatakan kepolisian masih menerapkan skenario jalur lalu lintas seperti biasanya dan belum ada rekayasa lalu lintas.
Susatyo menjamin situasi hari ini akan berjalan lancar dan aman. Petugas keamanan yang berjaga lebih menerapkan pendekatan persuasif untuk menjalin kerja sama dengan para peserta aksi.
"Kami beri mereka kesempatan untuk menyampaikan orasinya secara bergiliran. Dan mereka patuh pada aturan," kata Susatyo.
(sur)