Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan peserta aksi yang tergabung dalam Pusat Perlawanan Rakyat Indonesia mulai bergerak menuju Gedung Mahkamah Agung, Jakarta Pusat, Rabu siang (20/5). Berbekal atribut identitas dan bendera kelompok, massa bergerak membentuk barisan berbanjar dari titik temu mereka di pintu masuk timur Monas.
Tujuan pertama mereka saat ini menggelar demonstrasi di Kementerian Dalam Negeri dan Mahkamah Agung. Mereka hendak menuntut, di antaranya, perbaikan Peraturan Daerah dan judicial
review Perda yang lebih mendukung kesejahteraan buruh. (Baca juga:
PDIP: Unjuk Rasa Jangan Sampai Gulingkan Jokowi)Salah satu kordinator aksi PPRI, Surya Anta, mengatakan saat ini mereka masih menanti kedatangan rekan-rekan peserta aksi lainnya yang bakal merapat di lingkaran Monas. "Nanti setelah dari sini, kami akan bergerak ke Istana," kata Surya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa tambahan diperkirakan bakal menggenapi jumlah peserta aksi mencapai hingga ratusan orang. Surya mengatakan saat ini mereka tengah bergerak dari Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan ada pula yang dari Karawang.
Misi unjuk rasa mereka akan berakhir di Istana. Memanfaatkan momentum Hari Kebangkitan Nasional, massa berniat menyuarakan sejumlah kritik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo yang dianggap belum juga membuahkan hasil untuk kepentingan rakyat.
(Baca juga: Tommy Soeharto Berkicau Soal Isu Kebangkitan Nasional)
PPRI merupakan gerakan aksi yang tergabung dari SPRI, GSPB, SBMI, Solidaritas.net, LBH Jakarta, Pembebasan, dan PPR. Unjuk rasa dijadwalkan dimulai pukul 12.00 WIB. Namun hingga berita ini diturunkan, aksi demonstrasi belum terlihat dimulai.
Unjuk rasa pada Hari Kebangkitan Nasional, sedikitnya diikuti oleh 4 ribu orang dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa. Para demonstran akan berkumpul terlebih dahulu di Bundaran HI sebelum bergerak ke beberapa sasaran lokasi. (Baca: Mahasiswa dan Pemuda akan Bergerak Menuju Istana Siang Ini)
Berdasarkan keterangan Divisi Humas Polda Metro Jaya, hari ini akan ada sejumlah kegiatan massa seperti unjuk rasa, mimbar bebas, dan aksi mogok. Lokasi yang menjadi titik aksi yaitu Istana Negara, Gedung KPK, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, DPR/MPR serta beberapa lokasi strategis lainnya.Pada apel gelar pasukan di halaman Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/5) kemarin, Inspektur Jenderal Pol. Unggung Cahyono menyatakan bahwa kepolisian bekerja sama dengan TNI akan mengerahkan kurang lebih sebanyak 7 ribu personelnya. “Semua untuk mengamankan jalannya unjuk rasa di beberapa titik di DKI Jakarta saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional,” ujar Unggung. (pit)