Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar anak-anak belajar minimal tiga jam sehari. Ia meminta agar anak-anak tidak malah menghabiskan waktu belajarnya untuk menonton sinetron.
"Jangan malah lihat sinetron. Nyuwun tulung (minta tolong) untuk bapak dan ibu semua anak-anaknya diawasi," kata Jokowi, Selasa (2/6).
Hal itu disampaikan ketika membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya titip anak-anak, tidak hanya yang pegang Kartu Indonesia Pintar, terutama yang pegang, agar belajarnya ditambah," ujar Jokowi.
Jokowi memberi nasihat agar anak-anak tidak belajar hanya satu jam di malam hari. "Kalau mau jadi orang pintar itu belajar minimal tiga jam. Kalau misal dari maghrib ya sampai jam 21.00," ujar dia.
Jokowi bercerita, ia pernah menanyakan jam belajar kepada warga di provinsi lain. Ia mendapati bahwa seorang anak biasanya mulai belajar pukul 19.00. "Saya tanya, 'sampai jam berapa?' Dia jawab, 'sampai jam 19.30,'" kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai waktu belajar selama 30 menit itu sangat sedikit. Oleh sebab itu, ia mendorong para orangtua untuk mengarahkan anak-anaknya supaya belajar lebih keras. Pasalnya, persaingan antaranak semakin hari semakin berat.
"Anak-anak kita disiapkan mulai dari kecil, dikulinakke (dibiasakan) untuk belajar. Malam hari paling enggak tiga jam," ujar orang nomor satu di republik ini.
(pit)