Jusuf Kalla Diminta Undang Dua Tim Penjaringan Partai Golkar

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Jun 2015 20:50 WIB
Kubu Agung dan Aburizal sudah membentuk tim penjaringan. Namun kedua tim belum memastikan kapan akan menggelar rapat bersama.
Wakil Presiden sekaligus mantan Ketua umum Partai Golkar Jusuf Kalla (tengah) menyaksikan islah terbatas antara Ketua Umum Partai Golkar versi munas Ancol Agung Laksono (kiri) dan Ketua Umum Partai Golkar versi munas Bali Aburizal Bakrie (kanan), di Jakarta, Sabtu, 30 Mei 2015. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kubu Agung Laksono dan kubu Aburizal Bakrie telah sama-sama membentuk tim penjaringan untuk merekrut kader-kader Partai Golkar yang akan ikut serta dalam Pilkada 2015. Namun kedua tim tersebut belum memastikan kapan akan melakukan rapat bersama untuk pertama kalinya.

Ketua Tim Penjaringan dari kubu Agung, Yorrys Raweyai menginginkan agar bukan kedua kubu yang saling undang, melainkan Jusuf Kalla selaku fasilitator yang mengundang. Menurutnya JK pasti mau memenuhi keinginan tersebut karena dari awal memang JK yang menengahi islah terbatas Partai Golkar ini.

"Kami meminta ketua umum (Agung Laksono) untuk bernegosiasi dengan Pak JK mengenai pengundangan tim penjaringan," kata Yorrys saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Jumat petang (5/6). (Baca: Munaslub Dapat Jadi Solusi Efektif Polemik Golkar)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami minta Pak JK mengundang 10 orang ini dengan alasan jika kami yang mengundang kubu sana belum tentu mau dan jika mereka undang kami juga belum tentu mau," lanjut Yorrys.

Yorrys menambahkan pihaknya ingin agar semua rapat tim penjaringan dilakukan di kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat. Alasannya, kantor tersebut adalah yang sah dan terdaftar di pemerintah.

Kantor DPP, kata Yorrys adalah struktur tertinggi Partai Golkar mulai dari tingkat nasional hingga daerah. "Yang paling penting dari proses penjaringan adalah semuanya dilakukan di struktur partai dari tingkat nasional hingga daerah, yaitu di sini," kata Yorrys.

"Di sinilah kita lakukan rapat. Bukan di Bakrie Tower ataupun di Hotel Sultan atau di mana pun," katanya tegas.

Dalam kesepakatan kubu Agung dan kubu Aburizal yang difasilitasi Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla, ada poin yang menyebutkan dua kubu harus membentuk tim penjaringan yang bertugas menjaring kader-kader Partai Golkar di daerah yang akan ikut dalam Pilkada 2015.

Dari kubu Aburizal, tim penjaringan yang akan mewakili diketuai oleh MS Hidayat dan anggotanya adalah Theo L. Sambuaga, Syarif Tjitjip Soetardjo, Nurdin Halid, serta Aziz Syamsuddin. Kelima orang tersebut akan diarahkan oleh tim penanggung jawab yang diisi oleh Aburizal, Idrus Marham, dan Setya Novanto.

Adapun dari kubu Agung, selain Yorrys yang bertugas sebagai ketua, nama Ibnu Munzir, Gusti Iskandar, Lawrence Siburian, dan Lamhot Sinaga masuk ke dalam tim penjaringan. (Baca: Yorrys Raweyai Pimpin Tim Penjaringan Pilkada Kubu Agung)

Sama seperti kubu Aburizal, kubu Agung pun membentuk tim pengarah yang menjadi penanggung jawab dari tim penjaringan. Tim pengarah tersebut diisi oleh Agung Laksono selaku ketua, dengan anggota Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, Agun Gunandjar, Zainuddin Amali, dan Sari Yulianti.

Ditanya apakah akan melakukan rapat tim seperti kubu sebelah, menurut Yorrys hal itu tak perlu dilakukan. Yorrys menegaskan kubu Agung sudah sering menggelar rapat hingga tahu apa yang harus mereka lakukan dalam rapat bersama nantinya.

"Kami rapat sudah lama dan kami solid terhadap target kami. Jadi kami sudah tahi apa yang harus kami lakukan nanti," ujar Yorrys. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER