Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Ade Komarudin atau yang akrab disapa Akom mengatakan, kepengurusan yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie terbuka untuk seluruh partai dalam hal berkoalisi untuk Pilkada 2015, termasuk dengan partai-partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Kami terbuka dengan siapa saja, termasuk KIH," ujar Akom di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/6).
Lebih lanjut, ia mengatakan hal tersebut tetap bergantung pada elektabilitas dari calon yang akan diusung, dan juga tergantung dari hasil survei yang dilakukan sebelumnya. "Yang cari kecocokan kan di daerah, bukan di pusat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Ketua Fraksi Golkar ini pun menggambarkan pembentukan pasangan calon kepala daerah ini bagaikan mencari kecocokan jodoh. Sehingga, tidak perlu adanya pemaksaan calon kepala dan wakil kepala daerah hanya dari partai-partai Koalisi Merah Putih saja.
"Tidak bisa kawin paksa. Daerah laporkan ke kita, enggak bisa dipaksain harus KMP, tapi itu memang diprioritaskan," katanya.
Sebelumnya hal serupa turut disampaikan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Ia menegaskan, partai yang dipimpin olehnya terbuka untuk berkoalisi dengan siapapun termasuk dengan KIH. Penegasan tersebut disampaikannya dalam penutupan rapat kerja nasional perdana PAN pada Kamis (7/5) malam. "Apakah dari KMP, KIH atau tidak berpartai sekalipun (tidak masalah)," ujar Zulkifli di Gedung Bidakara, Jakarta.
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sosial Taufik Ridho pun mengatakan partai yang dipimpin oleh Anies Matta ini memberikan kebebasan kepada kadernya untuk melakukan koalisi terhadap siapapun. Ia mengatakan kebebasan tersebut diberikan karena KMP telah memberikan keputusan, koalisi jelang Pilkada ini tidak dibakukan harus sama seperti yang terjadi di pusat.
(pit)