Peter Kasenda Nilai Kesalahan Jokowi Soal Soekarno Fatal

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Jun 2015 11:38 WIB
Penulis yang juga sejarawan Indonesia, Peter Kasenda menyesalkan kesalahan Presiden Jokowi yang menyebut kota Blitar sebagai tempat kelahiran Soekarno.
Presiden Joko Widodo melepas atlet Indonesia yang akan berlaga pada SEA Games ke-28 di Singapura, 5-16 Juni 2015 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (26/5). (ANTARA/Sepres)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penulis yang juga sejarawan Indonesia, Peter Kasenda menyesalkan kesalahan Presiden Jokowi yang menyebut kota Blitar sebagai tempat kelahiran Soekarno pada pidato peringatan hari Pancasila pada 1 Juni lalu. Kesalahan penyebutan tersebut merupakan hal yang fatal bagi Jokowi sebagai seorang Presiden.

"Bagi saya, kesalahan menyebutkan tempat lahir Soekarno itu fatal, harusnya presiden mambaca naskah pidato terlebih dahulu sebelum menyampaikan," ujar Peter di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (6/6).

Peter menuturkan, Jokowi sebagai presiden seharusnya melakukan napak tilas terhadap seluruh presiden Indonesia sebelumnya. Hal tersebut dianggap penting bagi Jokowi agar mengetahui berbagai informasi personal dari para pendahulunya. (Baca juga: Salim Said: Jangan Terlalu Dewakan Bung Karno)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jokowi harusnya menyaring data-data pidato yang akan dia bacakan, jangan langsung dibaca. Fatal akibatnya kesalahan seperti itu," ujar Peter.

Lebih lanjur, Peter menuturkan bahwa sejak dahulu memang ada perdebatan soal dimana Soekarno dilahirkan. Ia mengatakan bahwa berbagai literatur yang berkaitan tentang Soekarno dibuat tanpa konfirmasi yang valid.

Peter menyebutkan bahwa Soekarno dilahirkan di Surabaya, dimakamkannya Soekarno di Blitar bukan berarti ia dilahirkan disana. Peter menjelaskan bahwa Soekarno dimakamkan di Blitar merupakan hasil keputusan politik Soeharto.

"Soekarno dimakamkan di Blitar karena untuk menjauhkan dirinya dari pusat kekuasaan Soeharto kala itu, jad itu keputusan politik," ujar Peter menjelaskan.

Sebelumnya, pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Blitar, Jawa Timur, Presiden Jokowi membacakan teks pidato. Pada salah satu bagiannya, Jokowi menyebut kota kelahiran Bung Karno adalah Blitar. Padahal, yang benar adalah Surabaya.

Namun, pada Kamis malam lalu, penulis teks pidato Jokowi, Sukardi Rinakit dalam keterangan persnya mengaku bahwa dirinya telah salah menuliskan tempat kelahiran presiden Soekarno. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER