Jakarta, CNN Indonesia -- Para relawan yang mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk kembali memenangi Pemilihan Kepala Daerah serentak 2017 mendatang telah memulai pergerakannya di dunia maya.
Berdasarkan penelusuran CNN Indonesia, saat ini sudah terdapat sebuah situs dukungan kepada Ahok—sapaan Basuki—yang dibuat oleh para relawan dengan alamat situs di www.temanahok.com.
Dalam situs tersebut, pengelola website menyediakan fasilitas bagi para netizen untuk menyalurkan dukungannya kepada Ahok menjelang Pilkada 2017 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun masih berjarak dua tahun hingga pilkada digelar nanti, namun dukungan mulai dicari oleh relawan sejak pertengahan 2015 ini. Dukungan mulai dihimpun karena besar kemungkinan Ahok akan maju dalam Pilkada serentak 2017 mendatang melalui jalur independen, tanpa diusung oleh satu partai politik pun di Indonesia.
Dalam halaman website mereka, Teman Ahok mengatakan bahwa para netizen yang mendukung Ahok dapat mengunduh beberapa formulir yang diperlukan untuk menyalurkan dulungan mereka. (Baca juga:
Ridwan Kamil dan Risma Disebut Pesaing Kuat Ahok)
"
Download file dapat dilakukan di situs ini. Kemudian, isi form dukungan model B.1-KWK Perseorangan di halaman 1 dan 2. Isi form tidak mendukung calon lain model TA.1-TMN Ahok, dan masukan semua dokumen untuk dikirim ke alamat yang ada," tulis pengelola laman resmi Teman Ahok seperti diolah dari website resminya.
Dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, calon independen disyaratkan mengumpulkan sejumlah dukungan dalam bentuk fotokopi KTP, dan mengisi formulir dukungan yang harus ditandatangani.
Sejak Pilkada serentak 2015 ini, dukungan bagi calon independen di daerah dengan jumlah penduduk enam sampai 12 juta harus mencapai batas minimal dukungan sebesar 7,5 persen dari jumlah total penduduk di kawasan terkait.
Ahok sejauh ini masih belum menunjukkan upaya yang jelas untuk maju kembali sebagai gubernur DKI Jakarta. Ahok yang kini tak berpartai bukan berarti minim dukungan. NasDem sudah pernah menyatakan membuka pintu lebar-lebar bagi Ahok jika ingin kembali maju. Ahok belum memberikan jawaban soal tawaran itu. (Baca juga:
Haji Lulung Bukan Favorit Warga DKI untuk Jadi Gubernur)
Terkait kemungkinan memilih jalur independen, Ahok mengesampingkannya. "Tidak. Malas saya kalau independen. Biar rakyat saja yang kumpul sendiri. Pusing amat. Kalau rakyat mau saya (jadi gubernur), ya gerak
dong. Kalau saya yang
gerakin capek dong. Saya mau gratisan aja,” kata dia, kembali tertawa.
Ahok belum bisa mengambil keputusan lantaran ingin melihat situasi masyarakat Jakarta, apakah masih menginginkan dia menjabat sebagai gubernur atau tidak. "Rakyat masih mau saya atau tidak? Kalau disurvei ternyata orang tidak mau lagi,
ngapain maksa masuk (ikut pilkada).
Capek-capekin aja,” ujarnya akhir Mei lalu.
Jika memang warga masih mau Ahok menjadi Gubernur, dia pun bersedia untuk mempertimbangkan maju kembali pada Pilgub 2017. "Saya hitung
dong. Kalau ada yang lebih baik dari saya, saya tidak mau," kata Ahok. (Baca juga:
Prestasi Tiga Calon Wakil Gubernur Pilihan Ahok)
Dengan syarat, orang yang dinilai lebih baik dari Ahok itu harus mampu membuktikan kejujurannya. "Buktiin kalau dia jujur, tidak nyolong, terus berani mengatasi birokrasi. Itu silakan (mencalonkan jadi gubernur). Saya bisa pensiun muda," ujar Ahok.
(hel)