Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah penumpang bus Transjakarta mengalami penurunan pada bulan Januari hingga April tahun ini, dibandingkan dengan jumlah pengguna pada periode yang sama tahun lalu.
Adanya penurunan ini membuat Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) meminta PT. Transjakarta selaku operator untuk mengevaluasi.
Ketua DTKJ Ellen Tangkudung mengatakan, penurunan jumlah penumpang Transjakarta dapat terjadi karena semakin banyaknya warga yang beralih dari moda transportasi tersebut ke kendaraan pribadi atau transportasi massal lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harusnya ada peningkatan jumlah staf dan sanksi kepada operator. Perlu ada evaluasi dari Transjakarta karena Transjakarta sudah menjadi sebuah ikon untuk Jakarta," kata Ellen di kantor DTKJ, Gedung Prasada Sasana Karya, Jakarta, Senin (8/6).
Berdasarkan data yang dimiliki DTKJ, jumlah penumpang Transjakarta pada Januari hingga April 2014 adalah 37.311.160 orang. Sementara itu, jumlah penumpang Transjakarta sejak Januari hingga April 2015 sebanyak 34.154.686 orang.
Ellen menduga, minimnya fasilitas di bus Transjakarta yang membuat warga enggan menggunakan bus Transjakarta lagi. "Tidak ada fasilitas yang memadai seperti AC dan pengumuman yang mati, kemudian pintu rusak serta kotor, serta tidak ada kepastian jadwal datangnya bus," kata Ellen.
Selain fasilitas dalam bus yang masih kurang, tidak sterilnya jalur bus Transjakarta juga dianggap menjadi penyebab turunnya angka pengguna Transjakarta sejak tahun lalu.
"Kita mau busway steril, tapi bus harus ditambah juga. Jadi busway jangan sampai kosong. Transjakarta harus komitmen menambah jumlah bus," kata Ellen.
Sebelumnya, Direktur Utama PT TransJakarta Antonius Kosasih pernah mengatakan bahwa perusahaannya akan menambah jumlah bus sebanyak 51 unit pada 2015 ini. Semua bus akan segera dioperasikan mulai Juni ini.
"Kami sudah beli 51 bus. Mereka datang antara Juni sampai Juli, beroperasi 20 bus ditambah satu hibah. Selebihnya 31 bus akan beroperasi pada akhir Desember," ujar Kosasih ketika ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/5) lalu.
(sur)