Jakarta, CNN Indonesia -- Pengerjaan pengeboran jalur bawah tanah untuk Mass Rapid Trasit (MRT) akan dimulai tiga bulan lagi, yakni Agustus 2015. Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan saat ini alat yang digunakan untuk mengebor jalur bawah tanah sudah tiba di Jakarta.
"Alatnya sudah tiba di Tanjung Priok. Urusan
clearance dengan Bea Cukai, semua
clear. Kami akan mulai mendirikan mesin bulan Agustus di Patung Pemuda, Senayan," kata Dono.
Rencananya ada empat alat yang akan digunakan untuk mengebor jalur rel MRT bawah tanah yang dimulai dari kawasan Sudirman hingga Thamrin sepanjang 6 kilometer. "Dalam waktu dekat ada dua yang datang. Dua lagi nanti inspeksi puasa lebaran," ujar Dono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Muhamad Nasyir menyatakan pengeboran itu tak akan sampai mengganggu lalu lintas atau menambah kemacetan. "Pengeborannya kan di bawah tanah. Mobil-mobil di atas. Jadi tidak akan macet. Tidak ada rekayasa lalu lintas," ujarnya.
Dono yakin pengerjaan jalur bawah tanah MRT bisa selesai tepat waktu karena tidak ada lagi masalah saat ini. "Di bawah tanah sudah tidak ada masalah. Bawah tanah sudah hampir selesai semua. Atap stasiun sudah mulai dikerjakan," kata dia.
PT MRT optimistis jalur Sudirman-Thamrin ini akan selesai dibangun pada 2018, berbarengan dengan saat Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games tahun itu. "Target kami sebelum Asian Games sudah rapi. Harusnya 2017 sudah dirapikan walau tidak total dan belum bisa beroperasi," ujar Dono.
Saat ini PT MRT Jakarta sedang mengupayakan pembangunan jalur MRT sepanjang 16 kilometer dari Lebak Bulus hingga Thamrin. Jalur sepanjang 10 kilometer memakai jalur layang Lebak Bulus-Blok M dan 6 kilometer sisanya akan berupa jalur bawah tanah Sudirman-Thamrin dengan titik pertemuan jalur layang dan jalur bawah tanah yang terletak di dekat Taman Mataram, Kebayoran Baru, Jakarta.
(obs)