Mantan Kepala Densus 88 Resmi Pimpin Polda Metro Jaya

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2015 13:52 WIB
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti melantik delapan orang Kepala Kepolisian Daerah baru hari ini, termasuk Kapolda Metro Jaya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian usai upacara pelantikan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/6). (CNN Indonesia/Rinaldy Sofwan Fakhrana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti melantik delapan orang Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) baru hari ini, Jumat (12/6). "Ini dalam rangka antisipasi tantangan Polri yang makin berat dan regenerasi Polri karena ada yang pensiun," ujarnya dalam amanat upacara pelantikan.

Inspektur Jenderal Tito Karnavian yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Perencanaan Kapolri kini resmi menempati posisi Kapolda Metro Jakarta Raya. Posisinya digantikan oleh Inspektur Jenderal Arif Wachyunadi yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Operasi.

Sementara itu, Inspektur Jenderal Moechgiarto yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Hukum Polri kini mengisi pos Kapolda Jawa Barat bertukar jabatan dengan Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun Brigadir Jenderal Edward Syah Pernong dilantik sebagai Kapolda Lampung. Selain itu, Brigadir Jenderal Luthfi Lubihanto juga dilantik sebagai Kapolda Jambi.

Di pos Kalimantan, Brigadir Jenderal Fakhrizal resmi dilantik sebagai Kapolda Kalimantan Tengah. Sementara jabatan Kapolda Kalimantan Selatan kini dijabat oleh Brigadir Jenderal Agung Budi Maryoto.

Untuk wilayah Indonesia timur, Brigadir Jenderal Imam Budi Supeno dilantik sebagai Kapolda Maluku. Sementara Brigadir Jenderal Umar Septono dilantik sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat.

"Program prioritas dan agenda jangka pendek itu dilaksanakan segera. Saya tahu tidak semua Polda punya tekanan yang sama untuk mengimplementasikan program itu, karena itu laksanakan apa yang Saudara sampaikan saat anda fit and proper test, tetutama yang berhubungan dengan 100 hari pertama yang akan Anda laporkan," kata Badrodin kepada para Kapolda baru.

Prioritas Tito

Sebagai Kapolda di wilayah ibu kota, Tito memiliki beberapa prioritas yang akan dikedepankan dalam masa jabatannya, salah satunya adalah mengatasi kemacetan Jakarta.

"Untuk jangka pendek, anggarannya akan diupayakan maksimal untuk mengidentifikasi titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, serta berupaya untuk menghadirkan polisi di sana," kata Tito usai upacara pelantikan.

Dia juga menyatakan akan berdiskusi dengan para pemangku kepentingan untuk membahas sistem penanggulangan kemacetan. Walau demikian, dia mengaku belum bisa bicara secara detail tentang prioritasnya ini sebelum berbicara dengan staf-staf di Polda.

Selain itu, dia juga mengatakan akan ada delapan satuan tugas untuk mengatasi premanisme, percaloan, dan penanganan korupsi. "Termasuk kekerasan di jalanan, begal, dan lain-lain," kata Tito.

Tito berencana membentuk dua satuan tugas di bidang pembinaan dalam rangka perbaikan rekrutmen sumber daya manusia dan program perencanaan untuk menghadapi bencana banjir.

"Prioritas lainnya nanti adalah kami akan melakukan banyak pembenahan, misalnya di internal. Kemudian masalah percaloan. Saya akan sering turun lapangan," kata Tito.

Tito sendiri adalah mantan Kepala Datasemen Khusus 88 Antiteror yang sempat menangani kasus bom Bali.

Tanda tangan Budi Gunawan

Pelantikan ini adalah bagian dari rotasi terhadap ratusan jajaran perwira Polri. Berdasarkan salinan surat Telegram Kapolri nomor ST/1242/VI/2015 dan ST/1243/VI/2015 tertanggal 5 Juni 2015 yang diperoleh media, setidaknya 178 perwira akan menempati jabatan baru paling lambat dalam waktu dua pekan sejak surat diterbitkan.

Dalam salinan surat tersebut terlihat tanda tangan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan mewakili Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti. Dalam kesempatan sebelumnya, surat telegram seperti ini ditandatangani oleh Asisten Sumber Daya Manusia Polri (As-SDM). Misalnya surat telegram nomor ST/494/III/2015 tertanggal 5 Maret 2015 yang salinannya diperoleh media, juga ditandatangani oleh As-SDM Inspektur Jenderal Haka Astana.

Haka sendiri berdasarkan surat tersebut dimutasi sebagai Perwira Tinggi Polda Daerah Istimewa Yogyakarta karena pensiun. Menurut Badrodin, pensiunnya Haka adalah alasan Budi Gunawan menandatangani surat tersebut.

Dia juga menyatakan, surat telegram itu hanya bersifat sebagai pemberitahuan. Sementara keputusan mutasi sesungguhnya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kapolri yang ditandatangani oleh dirinya sendiri.

"Mutasi itu harus tanda tangan Kapolri, tidak bisa orang lain. Kalau Kapolri tidak ada, tidak bisa," kata Badrodin. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER