Awal Ramadan, DPR Bacakan Surat Pencalonan Sutiyoso dan Gatot

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 16 Jun 2015 12:10 WIB
DPR akan bacakan pencalonan Sutiyoso sebagai Kepala BIN dan Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI, pada Kamis (8/6) dalam agenda paripurna.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) meneriakkan yel-yel bersama prajurit saat mengunjungi lomba peleton tangkas (Ton Tangkas) di kawasan perbukitan Menoreh Borobudur, Magelang, Jateng, Kamis (11/6). Di hadapan wartawan Gatot Nurmantyo menyatakan siap mengemban tugas menjadi Panglima TNI terkait usulan presiden Joko Widodo beberapa hari lalu. (Antara Foto/Anis Efizudin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik mengatakan pembacaan surat masuk dari Presiden Joko Widodo mengenai pencalonan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI dan Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso menjadi Kepala Badan Intelijen Negara pada Kamis (18/6).

"Paripurna kemungkinan besar Kamis ini," ujar Mahfudz di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/6).

Meskipun surat pencalonan keduanya dibacakan secara bersamaan, Mahfudz mengatakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap keduanya akan dilakukan dalam waktu yang berbeda. Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan adanya kemungkinan uji kelayakan dan kepatutan dilakukan pada 29-30 Juni mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, dalam rapat kerja yang dilakukan Komisi I DPR bersama dengan Badan Intelijen Negara pada Senin (15/6), Mahfudz mengatakan adanya uji kelayakan dan kepatutan terhadap Sutiyoso akan dilakukan pada 23-26 Juni nanti.

"Nanti kami sepakati siapa yang duluan. Sehingga sebelum reses sudah bisa dilaporkan di paripurna," ucapnya.

Saat ini, sejumlah anggota dan pimpinan Komisi I DPR tengah melakukan rapat internal untuk mempersiapkan apa saja yang diperlukan dan mekanisme untuk uji kelayakan dan kepatutan bagi Gatot dan Sutiyoso.

Diketahui, Presiden Jokowi telah mengajukan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan pensiun pada 1 Agustus. Melihat tradisi yang berlaku sebelumnya, memang kali ini posisi Panglima TNI sebaiknya diisi dari Angkatan Udara.

Hal tersebut merujuk Pasal 13 ayat 4 Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.

Diketahui, Panglima TNI saat ini Jenderal Moeldoko berasal dari Angkatan Darat dipilih untuk menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang berasal dari Angkatan Laut. Kemudian, ada nama Marsekal Djoko Suyanto, perwira Angkatan Udara yang menjabat jadi Panglima TNI.

Kemudian, sejauh ini ada dua nama dari unsur angkata laut yang pernah menjadi Panglima yakni Laksamana Widodo Adi Sutjipto dan Laksmana Agus Suhartono. Selama ini memang jabatan TNI jauh didominasi oleh jenderal Angkatan Darat.

Sementara itu, Presiden Jokowi resmi menunjuk Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sutiyoso akan menggantikan tugas yang selama ini diemban Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Marciano Norman sejak 19 Oktober 2011 lalu. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER