Jakarta, CNN Indonesia -- ‘Putra mahkota’ Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo, merilis sebuah lagu berjudul ‘Pengkhianat’ bersama grup band-nya, Rodinda. Lagu tersebut telah diunggah di YouTube pada 8 Juni di bawah label Rodinda Music Indonesia dan hingga siang ini, Selasa (16/6), ditonton 41.656 kali.
Lagu beserta video klip ‘Pengkhianat’ yang berdurasi 3,37 menit itu dibuka dengan suara dan wajah Prananda –yang kerap disapa Nanan. Diiringi intro musik, Nanan berucap, “Telah kuserahkan seluruh jiwaku. Untuk menjadi nafas perjuanganmu.”
“Dasar kau...” ujar Nanan menggantung akhir kalimatnya, kemudian disambung oleh seluruh anggota band Rodinda dengan berseru bersama, “Pengkhianat!”
Nanan yang kini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif atas penunjukan langsung ibundanya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, sejak dulu memang dikenal sebagai penyuka aliran musik cadas.
Nanan yang jago bermain bas memfavoritkan band asal Inggris, Iron Maiden. Grup band Nanan, Rodinda, yang meluncurkan lagu ‘Pengkhianat’ baru-baru ini pun bukannya baru terbentuk, melainkan sudah lama.
Rodinda merupakan singkatan dari Romantika, Dinamika, Dialektika. Grup band indie ini merupakan gabungan dari cinta Nanan terhadap musik dengan ideologi Bung Karno, kakeknya yang juga proklamator dan Presiden RI pertama.
[Gambas:Youtube] Berikut lirik lagu ‘Pengkhianat’ karya Nanan dan grup band-nya, Rodinda:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Telah kuserahkan seluruh jiwaku
Untuk menjadi nafas perjuanganmu
Dasar kau pengkhianat
Sangkakala pertarungan
Kau tiupkan dua jago
Kau pikir karena kuasamu
Mati langkahku kau buat
Janjimu tipu muslihat
Senyummu bulus membius
Cukup sampai di sini lukaku
Tapi dendamnya kurawat
Tapi sisa waktumu kesumatku
Dasar kau pengkhianat
Pengkhianat berwajah santun
Dasar kau pengkhianat
Lihatlah kau berbuat
Tempus abire tibi est (Kamu sudah saatnya pergi)
Tempus abire tibi estTempus abire tibi estWaktumu sudah habis
Manusia tak punya malu
Janjimu tipu muslihat
Senyummu bulus membius
Cukup sampai disini lukaku
Tapi dendamnya kurawat
Tapi sisa waktu kesumatmu
Dasar kau pengkhianat
Pengkhianat berwajah santun
Dasar kau pengkhianat
Lihatlah kau perbuat tebarmu
Waktumu sudah habis
Manusia tak punya malu
Tunggu saatnya kan tiba
Pasti akanlah kan tiba
Tiba masa buat perhitungan
Membalas pengkhianatan
(agk)