Atasi Macet, Ahok: Penambahan Rasio Jalan Harus Berbasis Rel

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Minggu, 21 Jun 2015 15:26 WIB
Ahok menyebutkan masyarakat akan pindah menggunakan kereta jika terbukti lebih cepat dan nyaman dari pada naik mobil pribadi.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mencoba salah satu gerbong commuter line yang bertemakan Jakarta di Commuter Line jurusan Bekasi, Minggu, 21 Juni 2015. Gerbong bertema ini dalam rangka menyambut HUT Jakarta ke-488. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan penambahan rasio jalan harus berbasis rel. Ahok menyimpulkan masyarakat akan beralih naik kereta api selama terbukti lebih cepat dan nyaman dibandingkan mobil.

"Dalam setahun, terjual delapan juta sepeda motor di Indonesia, di mana terjual 2,4 juta buah di Jakarta. Jadi kami mau bangun tambahan jalan, tetapi buat kereta," kata Ahok saat ditemui di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (21/6). (Baca juga: Ahok Tak Akan Peduli Keluhan Macet Warga Ibu Kota)

Ahok pun menilai pembangunan rel baru harus ditempatkan di lintas atas. Langkah itu, kata Ahok, diperlukan untuk mencegah terjadinya perlintasan liar yang masih kerap terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu memang tidak bisa dihindari. Kalau sampai kereta nabrak orang, orangnya yang salah. Istilahnya, ada setan budek," kata Ahok.

Untuk peningkatan layanan kereta api, Ahok mengatakan pihaknya telah menawarkan pelebaran jalur di Stasiun Gambir agar bisa dilewati lagi. Dengan begitu, diharapkan masyarakat Jakarta yang akan bepergian ke luar kota dengan kereta api dapat merasa lebih nyaman.

"Saya tawarkan lebarkan saja, lah, sampai ke Monumen Nasional. Kita selalu teriak tranportasi harus intermoda. Lho, sesama kereta api saja tidak bisa intermoda. Kenapa sih? Disambung 'kan bisa," katanya. (Baca juga: Ahok Selipkan 'Monas' Di Ucapan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi)

Ia juga menjanjikan semua pembangunan mass rapid transit (MRT) akan selesai pada tahun 2022. "MRT urusan (pemerintah daerah Jakarta) Selatan, Utara, Timur, dan Barat. Yang penting 2022 akan selesai semua," katanya.

Selain MRT, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menyalurkan dana sebesar Rp 400 hingga Rp 500 miliar untuk memulai pembangunan moda transportasi massal kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Jakarta pada tahun ini.

Kecilnya anggaran yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta disebabkan oleh minimnya waktu yang tersedia untuk memulai pembangunan LRT di sisa tahun ini.

Menurut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budihartono, proses pembangunan dengan dana Rp 400 hingga Rp 500 miliar tersebut baru akan dimulai setelah proses lelang selesai dilakukan oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) LRT Jakarta. Dana itu kurang lebih untuk 2 hingga 3 kilometer (jalur LRT). (Baca juga: Ahok-JK Sepakat Kerjasama Bangun Rusun di Jakarta)

Walaupun hanya menyediakan dana sebesar setengah triliun rupiah pada tahun ini, namun Heru berjanji akan menaikkan anggaran untuk pembangunan LRT mulai 2016. Dia menyebut akan menyediakan dana sebesar Rp 2 triliun untuk pembangunan LRT mulai Januari 2016 mendatang. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER