Maskapai Pemilik Helikopter Malaysia Ajukan Permintaan Maaf

Abraham Utama | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2015 11:34 WIB
Sabah Air Aviation mengakui kesalahan karena mendarat di wilayah Indonesia tanpa izin.
Prajurit TNI AU memandu jet tempur Sukhoi SU30 yang melaksanakan latihan di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Selasa (28/10). Tiga unit pesawat tempur Sukhoi Su-30 dan satu unit Su-27 melakukan misi latihan Pertahanan Udara Nasional (Hanudnas) Tutuka XXXVIII yang dipusatkan di wilayah Dumai, Riau. (Antara Foto/Joko Sulistyo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah helikopter berbendera Malaysia memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin dan sempat mendarat di Pos Koki Kampung Ajikuning, Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (29/6) kemarin.

Tak sampai 24 jam, Komando Pertahanan Udara Nasional mengeluarkan pernyataan tertulis, Sabah Air Aviation sebagai maskapai yang mengoperasionalkan helikopter tersebut akan segera mengajukan maaf kepada pemerintah Indonesia melalui KBRI di Kuala Lumpur.

"Sabah Air Aviation mengakui kesalahannya, mendarat di wilayah Indonesia tanpa izin serta tanpa berkomunikasi dengan ATC Bandara Juwata dan ATC Bandara Nunukan. Atas kesalahan tersebut, mereka akan mengirim surat permohonan maaf secara resmi," demikian pernyataan Kohanudnas yang diterima CNN Indonesia, Selasa (30/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Kohanudnas memaparkan, helikopter asal Malaysia yang mendarat secara ilegal itu berjenis Agusta 109 Grand. Helikopter dengan rute yang terbang dari Tawau menuju Kampung Sungai dan hendak kembali ke Tawau itu dikemudikan seorang pilot, Kapten Roslan.

Pernyataan Sabah Air Aviation yang didapatkan Kohanudnas, helikopter tersebut digunakan untuk keperluan dinas Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi.

Sebelum mendarat di Sebatik, helikopter itu membawa Ahmad meninjau jalan yang sedang dibangun pemerintah lokal di Kampung Sungai Melayu, Johor Baru.
Selain Ahmad, helikopter itu membawa penumpang lain, yakni empat kontraktor yang membangun jalan di Kampung Sungai Melayu.

Kepada Kohanudnas, Sabah Air Aviation mengaku pilot mereka tak mungkin mendaratkan helikopter di helipad yang disiapkan panitia kunjungan di Kampung Sungai Melayu. Maskapai itu menuturkan, landasan helikopter tersebut basah dan berair akibat hujan lebat yang turun Minggu (28/6).

Setelah sempat berputar tiga kali di atas helipad di Kampung Sungai Melayu, Menteri Dalam Negeri Malaysia melihat ada landasan lain. Ia lantas memerintahkan pilot untuk mendarat di helipad yang belakangan diketahuinya ternyata masuk wilayah Indonesia.

Pilot baru menyadari kesalahannya setelag melihat petugas di sekitar landasan yang berpakaian loreng-loreng khas TNI mendatangi pesawat. Tak ingin berurusan hukum, pilot itu pun menerbangkan kembali helikopternya ke wilayah udara Malaysia. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER