Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengetahui siapa menteri yang telah menjelekkan dengan menyebut dirinya sebagai sosok pemimpin yang peragu.
"Sudah. Presiden sudah komunikasi dengan saya. Tadi pagi beliau perjalanan ke luar kota juga saling menelepon," ujar Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (30/6).
Pratikno menuturkan, ia sempat berkelakar soal kabar menteri yang menjelekkan presiden langsung di hadapan Jokowi. (Baca:
NasDem Beberkan Transkrip Ejekan Menteri kepada Jokowi)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelakar saya begini, 'Pak, sudah baca? Saya cuma mau lapor itu saja,'" kata dia memulai kelakarnya.
Ia pun melanjutkan, "(Presiden Jokowi menjawab), 'sudah, saya sudah tahu. Tolong sampaikan kepada para menteri untuk tetap kerja ngebut, pokoknya tetap kerja ngebut, ini ditunggu rakyat terkait dengan persiapan Idul Fitri, infrastruktur, serapan anggaran. Semuanya harus ngebut.'"
Pratikno menuturkan, ketika akan menanyakan kabar tersebut kepada Jokowi, ia sudah mengira bahwa sang Kepala Negara akan menjawab dengan memerintahkan menterinya untuk tetap terus bekerja.
"Saya juga, bayangan saya Presiden akan jawab, 'kerja, kerja, kerja!' Tapi ternyata, 'kerja ngebut-ngebut!'" ujar dia.
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu berpendapat, Presiden Jokowi biasanya risau jika desas-desus seperti ini akan mengurangi kecepatan bekerja dari para menteri, makanya ia meminta para pembantunya itu untuk bekerja ekstra cepat.
Lagipula, ucap dia, Jokowi bukan sosok yang mudah terpengaruh isu-isu yang kurang relevan dengan kinerjanya.
"Beliau kan selalu konsisten bahwa kita harus meningkatkan kerja dan kapasitas delivery ke rakyat, selalu pertimbangannya itu. Presiden juga selalu tidak mudah terpengaruh. Beliau itu aja pesannya untuk kerja ngebut," beber Pratikno.
Pratikno mengaku tidak mengetahui apakah Jokowi tahu bahwa selama ini ada menteri yang dianggap membangkang. Yang jelas, Presiden tetap bergeming dengan adanya kabar seperti itu.
"Saya tidak tahu (apakah) dia (Presiden) tahu. Tapi Beliau tidak peduli, cuek-cuek saja. Yang jelas kerja ngebut," ujar dia.
Pratikno mengungkapkan, selama ini belum ada pembicaraan mengenai sanksi yang akan diberikan kepada menteri yang dianggap menjelekkan maupun membangkang. Presiden, tutur dia, hanya fokus bagaimana bisa bekerja lebih cepat, karena Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) selama ini juga sangat aktif memberikan masukan tertulis. (Baca:
Hinaan ke Jokowi Dinilai Strategi Serangan Psikologis Menteri)
"Setahu saya usulannya substantif, bahkan untuk isu-isu teknis dianggap penting. Misalnya soal isu dwelling time, pembicaraan workshop Wantimpres dengan berbagai pihak. Wantimpres ada rekomendasi makro dan spesifik," kata dia.
(obs)