Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menilai bahwa selama ini para rekannya telah bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing kementerian.
"Kami semua sekarang melakukan kerja di bidang masing-masing, di wilayah masing-masing, semuanya saya lihat tetap melakukan kerja-kerjanya. Kan masalah reshuffle prerogatif presiden, jadi ya kami sampai saat ini tetap melakukan kerja-kerja kami sesuai tupoksi masing-masing," ujar Puan di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/6).
Puan menyampaikan, berdasarkan pengamatannya selama ini semua menteri berjalan sesuai dengan tugas masing-masing. Dalam rapat-rapat yang digelar presiden pun, para menteri melakukan koordinasi dengan baik dan lancar.
(Baca juga: Bertemu 45 Menit, Syafii Sebut Jokowi Isyaratkan Reshuffle)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, Puan mengaku tidak tahu perihal menteri yang dikabarkan berusaha menjegal Presiden Jokowi dari dalam. "Saya tidak tahu. Kemarin ketemu Pak Tjahjo di buka puasa, tapi saya belum bicara mengenai hal tersebut. Jadi tanya Pak Tjahjo," kata dia.
Seperti diberitakan, usai acara buka puasa bersama di kediaman dinas Puan, Menteri Tjahjo mengatakan ada menteri di Kabinet Kerja yang mencela Presiden Jokowi. Namun Tjahjo tak mau menyebut nama dari menteri yang dimaksud.
Menurutnya, Presiden Jokowi sudah bahkan lebih mengetahui siapakah menteri yang menghina dirinya. Tjahjo pun tidak merincikan penghinaan seperti apa yang dilakukan oleh menteri tersebut kepada Presiden Jokowi. Namun, mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini mengatakan hal itu menunjukkan ketidakloyalan. (
Simak FOKUS: Siapa Terdepak dari Kabinet Jokowi?)Tjahjo pun merasa heran dengan koleganya yang mulai berseberangan dengan Jokowi. Padahal, ia merasa kondisi psikologis para menteri seharusnya tidak terganggu hal-hal di luar pekerjaan, seperti isu perombakan kabinet.
Sementara terkait pertemuan Presiden Jokowi dengan ilmuwan sekaligus mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad (Buya) Syafii Maarif dan para ekonom yang mengisyaratkan akan ada perombakan kabinet, Puan mengaku tidak tahu apakah hal itu sudah dibicarakan dengan partai koalisi. Ia menganggap bahwa pertemuan tersebut merupakan bentuk silaturahmi presiden dengan berbagai pihak yang dirasa diperlukan.
"Seperti pertemuan hari ini dengan Buya dan para ekonom, tentu saja kan kalau kemudian Presiden melakukan silaturahmi dengan siapa saja pihak yang memang diperlukan atau dianggap perlu, buat saya itu suatu hal yang baik apalagi sekarang bulan Ramadan. Silaturahmi itu kan memang harus diperlukan dan selama itu adalah buat kebaikan bangsa atau masa depan bangsa ini, saya rasa itu harus dilakukan," ujar dia.
(Baca juga: Mendagri Sebut Ada Menteri yang Menghina Jokowi) (sip/sip)