Bamsoet Bandingkan Kondisi Polri dengan Kabinet Jokowi

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2015 15:12 WIB
Anggota Komisi II Bambang Soesatyo membandingkan kesolidan Polri saat ini dengan para perbuatan menteri Jokowi yang saling menyerang.
Jenderal Badrodin Haiti bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursidan Baldan berbincang santai sebelum dimulainya sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 30 Maret 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi Polri yang mampu menjawab keraguan publik soal akan adanya matahari kembar. Isu matahari kembar mencuat saat Komisaris Jenderal Budi Gunawan ditunjuk menjadi Wakapolri mendampingi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

Hal itu disampaikan Bambang saat Komisi III DPR menggelar rapat kerja bersama dengan Kapolri dan jajarannya. Bambang memuji para pejabat utama Mabes Polri yang mendampingi Badrodin.

Budi Gunawan di sebut Bambang sebagai konseptor. Sementara Kabareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso disebut Bambang sebagai eksekutor. Sementara Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Syafruddin disebut Bambang sebagai ahli lobi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semuanya berada di bawah satu komando Jenderal Badrodin Haiti sebagai Kapolri.

"Jadi tak ada matahari kembar, yang ada satu matahari dan satu bulan," kata politikus Partai Golkar ini di ruang rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (2/7). (Baca juga: Ulang Tahun Polri ke-69 dan Penanganan Korupsi Kakap)

Penilaian ini disampaikannya karena melihat banyak prestasi yang dihasilkan oleh Polri dalam beberapa bulan terakhir. Misalnya dengan pengungkapan 10.435 kasus dan menangkap 13.062 tersangka narkoba. Selain itu ada pula penemuan 25 kg sabu di Asahan, Sumatera Utara serta penemuan ladang ganda seluas 29 hektar di Aceh Besar. 

Politikus Partai Golkar ini meyakini prestasi-prestasi kepolisian ini dapat mengembalikan kepercayaan publik kepada Polri. "Yang tadinya kepercayaan publik ke Kuningan (KPK), akan beralih ke Kebayoran (Mabes Polri)," ujarnya.

SIMAK FOKUS: Siapa Terdepak dari Kabinet Jokowi?

Kesolidan Polri ini lalu dibandingkan oleh Bambang dengan para menteri Kabinet Kerja. Apalagi jika melihat situasi terakhir yang terjadi di pemerintahan yakni pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo soal adanya menteri yang menghina Presiden Jokowi.

"Tidak seperti kabinet saat ini, antarmenteri saling beda pendapat dan saling serang," katanya.

Ia menyayangkan hal tersebut, karena Presiden Jokowi sesungguhnya memiliki 34 pembantu pemerintahan. Sementara Kapolri membawahi puluhan Kapolda dan ratusan Kapolres. (Baca juga: Tjahjo Kumolo Dinilai Lakukan Pembusukan Kabinet dari Dalam)

"Semoga jenderal-jenderal tidak saling berbeda pendapat," kata Bambang.

Seiring dengan mencuatnya kabar perombakan kabinet, muncul pula isu penghinaan terhadap presiden. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut ada menteri yang pernyataan tak sejalan dengan Presiden Joko Widodo. Bahkan ada penyataan yang menghina Presiden.

Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyebut menteri tersebut adalah perempuan dan berasal dari bidang ekonomi. Pernyataan bernada menghina keluar lantaran menteri tersebut jadi target reshuffle Jokowi. (Baca juga: Rini Soemarno Menyatakan Bersyukur jika Diganti)

Salah satu menteri perempuan, Rini Soemarno membantah pernah menghina Presiden. Menteri Badan Usaha Milik Negara ini juga mengaku siap dicopot jika memang kinerjanya dinilai tak memuaskan. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER