Jokowi: Kartu Sakti Harus Segera Diberikan ke Korban Sinabung

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2015 00:14 WIB
Pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) harus kelar sebelum Lebaran.
Presiden Joko Widodo menyalami warga ketika akan mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumut, Rabu (29/10). (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kebutuhan dasar pengungsi letusan Gunung Sinabung segera terpenuhi.

Jokowi memaparkan, kebutuhan dasar yang dimaksud salah satunya adalah penyebaran Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Ia menginstruksikan agar ketiga kartu tersebut diberikan kepada pengungsi yang ada di Sinabung sebelum Hari Raya Idul Fitri.

"Jadi nanti ada jaminan pendidikan, kesehatan, dan sosial," ujar Presiden sebelum memulai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (2/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Jokowi juga memerintahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk mengurus masuknya listrik ke perumahan tetap yang telah selesai dibangun. "Masalah PLN ini didahulukan. Karena ada selesai rumah 130 unit, nanti Agustus 370 unit," kata dia. (Baca juga: Jokowi Tak Mau ke Sinabung Kalau Warga Masih Terabaikan)

Kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Presiden berpesan agar menyelesaikan permasalahan air, termasuk tandon air dan lain sebagainya.

"Dan untuk kasur, saya harapkan dari Mensos juga diberikan, kalau ada anggarannya. Juga meja kursi dan peralatan dapur, kalau ada anggarannya," ujar dia. (Baca juga: Jokowi Minta Infrastruktur Pengungsi Sinabung Cepat Dibangun)

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif menuturkan, Bupati Karo Terkelin Brahmana telah menyiapkan lahan seluas 5 hektare untuk membuat hunian sementara yang berada di dekat kampung-kampung yang terkena dampak letusan. Jika ada letusan baru, warga bisa mengungsi ke hunian sementara tersebut dan bisa kembali ke hunian mereka lagi jika gunung berhenti meletus.

Syamsul juga mengungkapkan, urusan penanganan pengungsi ini dikembalikan kepada gubernur dan bupati dengan dukungan pemerintah pusat. Tak hanya rumah, ucap dia, penanganan hingga tahap kehidupan (livelihood) warga setelahnya.

"Ketika bicara livelihood, ini yang diserahkan pada gubernur dan bupati, karena di sana ada beberapa kemungkinan lahan yang bisa diatasi tiga daerah. Kalau tidak, nanti kehutanan akan mempelajari satu lahan lagi untuk diperuntukkan saudara-saudara kita," kata dia.

Syamsul menilai langkah penanganan ini merupakan pola baru yang digagas Presiden Jokowi, karena ada yang mengurusi gunung yang terus aktif erupsi seperti Gunung Sinabung. "Ada orang yang sudah alami sejak 2010 sudah terlalu menderita karena tidak ada kepastian di mana dia bekerja," ujar dia. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER