Alutsista yang Tak Laik Ganggu Psikologis Prajurit

Abraham Utama | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2015 18:15 WIB
Kecelakaan pesawat TNI Angkatan Udara yang rutin terjadi setiap tahun juga akan merendahkan kewibawaan TNI di mata institusi militer negara lain.
Pengunjung memperhatikan sebuah helikopter tempur pada Pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AD di Silang Monas, Jakarta, Jumat, 12 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti masalah pertahanan dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), Iis Gindarsah, mengatakan ketidaklaikan alat-alat tempur utama TNI akan berdampak buruk bagi psikologis para prajurit.

Ia mengingatkan, kecelakaan pesawat TNI Angkatan Udara yang rutin terjadi setiap tahun juga akan merendahkan kewibawaan TNI di mata institusi militer negara lain.

"Berbagai peristiwa itu merendahkan efek deteren TNI terhadap negara lain, terutama yang memiliki potensi konflik dengan Indonesia, misalnya hubungan dengan Malaysia yang sebelumnya sudah memanas akibat Ambalat," ujarnya di Jakarta, Jumat (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut catatan Iis, pesawat TNI AU mengalami 18 kecelakaan dalam sepuluh tahun terakhir. Itu berarti, sejak 2005 hingga awal Juli 2015, rata-rata terjadi dua kecelakaan setiap tahun.

Secara umum data open source yang dimiliki CSIS menunjukkan, 52 persen alutsista TNI telah dioperasionalkan lebih dari 30 tahun.

Pada data itu TNI AU sebenarnya berada pada urutan ketiga. TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut berada di peringkat pertama dan kedua pada tabel pemilik alutsista tua.

Iis memaparkan, usia sebenarnya bukan merupakan faktor utama untuk menentukan laik atau tidaknya sebuah alat tempur.  (Baca: Alutsista Kuno Tak Layak Pakai Akan Dikandangkan)

"Ada faktor pemeliharaan dan perawatan. Kalau prosedur perawatan dan kemampuan personel/teknisi mumpuni, maka akan kemampuan alutsista dapat maksimal," ujarnya.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko sebelumnya sudah mengakui, mayoritas alat angkut udara yang dimiliki institusinya dapat dikategorikan berusia tua. Akan tetapi Moeldoko berkata, pesawat-pesawat TNI AU itu masih layak terbang karena dipemeliharaan secara berkala.

"Jadi alat angkut udara kami usianya cukup tua. Tapi dengan ketekunan para anggota, luar biasa, anak-anak itu memperbaiki dan memoles hercules dengan kesabaran dan kemampuan mereka," ujarnya di Ruang Tamu Panglima TNI, Jakarta, Kamis (2/7). (Baca: Calon Panglima TNI: Beli Pesawat Baru, Rawat Pesawat Lama)

Sementara itu, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya Bagus Purihito menuturkan, prajuritnya tidak pernah melalaikan aspek pemeliharaan pesawat. "Tentu ada upgrade terus, tidak beli lalu dibiarkan begitu saja," katanya.

Bagus menegaskan, sebelum pesawat TNI AU digunakan dalam operasi tertentu, pesawat itu pasti telah melalui pemeriksaan dan uji kelayakan terbang.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER