Proses Identifikasi Korban Sipil Hercules Dipertanyakan

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2015 11:46 WIB
Salah satu keluarga korban hingga kini belum emendapatkan kepastian hasil identifikasi jenazah anggota keluarga mereka yang turut jadi korban.
Sejumlah kerabat memasang rangkaian bunga di peti jenazah Ny. Armayanti dan tiga putranya yakni Lenardo, Revaldo, dan Mesiliano di rumah duka, Wendit, Malang, Jawa Timur, Kamis (2/7). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Medan, CNN Indonesia -- Tim Disaster Identification (DVI) masih terus mengidentifikasi korban pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara (AU) yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Keluarga korban hercules dari kalangan sipil mempertanyakan proses identifikasi yang dilakukan Tim DVI.

Quraish Thabrani, ayah dari penumpang bernama Quraish Sri Ramadhania, mengatakan dia sudah tiba di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik sejak Rabu, 1 Juli lalu. "Tapi sampai sekarang belum ada kepastian tentang anak saya. Kapan bisa saya bawa pulang jenazahnya," kata Thabrani ketika ditemui CNN Indonesia di RSUP Adam Malik, Jumat pagi (3/7).

Thabrani menyayangkan proses identifikasi bagi korban jiwa dari kalangan sipil yang belum dilakukan. " Yang kami sayangkan, sudah jauh-jauh ingin ketemu keluarga enggak dikasih. Hari kedua setelah kejadian mau liat enggak boleh," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thabrani menyebutkan, Tim DVI telah mengambil sampel untuk kebutuhan DNA dari air liurnya, Kamis kemarin. Warga asal Natuna, Kepulauan Riau, ini juga sudah menyerahkan seluruh data yang diminta Tim DVI seperti data gigi dan properti yang dipakai putrinya yang berusia 20 tahun itu.

"Yang jelas kami enggak mungkin menunggu berminggu-minggu lagi. Sabtu besok kami mau pulang," tutur Thabrani dengan wajah sedih.

Kedatangan Thabrani dan anak pertamanya bernama Quraish Sri Fajriah ke RSUP Adam Malik didampingi empat perwakilan dari pejabat di Natuna. Jika tak bisa membawa pulang jenazah putrinya hingga esok, Thabrani telah mendapat jaminan dari Pemerintah Kabupaten Natuna bahwa hasil tes DNA akan dikirimkan kepada keluarganya.

Thabrani menceritakan, Sri Ramadhania terpaksa menumpang hercules lantaran harga tiket pesawat menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini sudah melonjak tinggi. Sri Ramadhania bertolak dari Lapangan Udara di Pekanbaru menuju Natuna yang melalui rute Medan.

Sri Ramadhania merupakan salah satu dari 27 penumpang pesawat tujuan Natuna yang menjadi korban jiwa dalam kecelakaan hercules, 30 Juni lalu.

Wakil Ketua Tim DVI Polda Sumut Komisaris Besar Didiet kepada CNN Indonesia menuturkan, Tim DVI tidak pernah mempersulit keluarga korban yang ingin membawa pulang jenazah sanak keluarga mereka. "Kalau memang sudah teridentifikasi pasti bisa langsung dibawa. Tetapi prosedur identifikasi ini memang harus kami jalankan dengan benar," kata Didiet di RSUP Adam Malik.

Hingga Kamis sore (2/7), total jenazah yang sudah diidentifikasi sebanyak 96 jasad terdiri dari 32 jasad prajurit TNI Angkatan Udara, enam jasad dari TNI Angkatan Darat, 55 jasad anggota keluarga TNI. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER