Jakarta, CNN Indonesia -- Adanya erupsi dari Gunung Raung di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jawa Timur, menyebabkan Australia meminta pembatalan penerbangan maskapainya dari dan ke Bali.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho kepada CNN Indonesia, Sabtu (4/7).
"Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin memberikan red alert penerbangan Australia terhadap ancaman abu vulkanik Gunung Raung," kata Sutopo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan itu, katanya, merupakan upaya pemerintah Australia untuk menghindarkan terjadinya kemungkinan kecelakaan pesawat akibat erupsi Gunung Raung.
Sutopo menjelaskan erupsi Gunung Raung sebenarnya bertipe Strombolian atau dalam arti lain bahayanya tidak akan meluas. Hal itu disebabkan lontaran material pijar yang cukup berat dan sistem kawah Gunung Raung sudah terbuka sehingga tidak ada penumpukan energi yang cukup besar untuk menjadi letusan besar.
"Ketinggian asap letusan Gunung Raung kurang dari satu kilometer dari puncak, maksimum ketinggian abu vulkanik Gunung Raung 4 kilometer dari permukaan laut, jauh dari jelajah terbang pesawat komersil," ujar dia menjelaskan.
Namun, pihaknya memahami apa yang dilakukan pemerintah Australia atas dasar prinsip,' lebih baik salah tapi semua selamat daripada ada keraguan'. Meski demikian, pihak BNPB tidak menyatakan status Gunung Raung berbahaya bagi penerbangan komersil.
Lebih jauh lagi, saat ini, pihak BPBD Jawa Timur telah mengirimkan sebanyak 120 ribu lembar masker untuk tiga kabupaten yang berdampak langsung terhadap peningkatan aktivitas Gunung Api Raung.
"BPBD Jember juga sudah melakukan pantauan wilayah Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumber Jambe, merespon meningkatnya status Gunung Raung menjadi siaga," ujar dia.
(utd)